Fakta baru terkait kasus kematian TKI asal Cianjur, Evi Novianti binti Dedi (34 tahun) terungkap. Korban ternyata telantarkan dalam kondisi sekarat di pelataran parkir di Arab Saudi oleh majikannya yang kini berstatus tersangka.
Berdasarkan surat dari Kementerian Luar Negeri terkait kasus kematian Evi, tersangka tidak membantah jika dirinya telah menganiaya TKI tersebut hingga meninggal.
Dalam keterangannya, tersangka berdalih hanya menemukan Evi tak sadarkan diri dan tergeletak di rumahnya. Saud, tersangka sekaligus majikan Evi mengaku sempat hendak membawa korban ke rumah sakit.
Tetapi lantaran status Evi yang merupakan TKI non prosedural, majikannya itu pun dengan tega meninggalkan dan menggeletakan Evi di pelataran parkir di dekat mall di Arab Saudi.
“Fakta itu kami dapat dari hasil perkembangan kasus. Tersangka yang diamankan pada Juni lalu membantah telah menyiksa, tapi dengan tega meninggalkan Evi yang sudah tidak berdaya di pelataran parkir,” ungkap Suhendi, Kuasa Hukum Evi saat ditemui di Kantor Kejaksaan Negeri Cianjur, Jalan Dr Muwardi, Kamis (19/11/2020).
Namun Suhendi mengaku pernyataan tersebut masih mencurigakan, sebab Evi ditemukan dengan luka lebam di sekujur tubuh. Diduga luka itu didapat sejak korban bekerja di rumah majikannya.
“Tidak mungkin korban menderita lebam dengan hanya digeletakan di parkiran. Pastinya sebelum itu juga sudah mendapat tindak kekerasan,” tuturnya.
Dia mendesak pelaku bisa dijatuhi hukuman yang setimpal. “Harus ada hukuman setimpal, supaya tidak ada lagi TKI asal Cianjur yang mengalami hal serupa,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cianjur meninggal di Arab Saudi. Bahkan TKW itu ditemukan dengan tergeletak di pelataran parkir dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
Warga Kampung Sukaluyu, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu meninggal dunia di Arab Saudi pada 26 Maret 2020. Namun kasusnya masih belum tuntas hingga November ini.
Sumber : Detik
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’