Tokyo akan menaikkan kewaspadaan pandemi Covid-19 ke tingkat tertinggi yakni level 4 akibat lonjakan jumlah warga yang terinfeksi virus corona.
Tingkat kewaspadaan tertinggi atau level 4 berarti ‘infeksi telah menyebar’ dibandingkan level di bawahnya, ‘penyebaran infeksi tampaknya tidak terlalu serius’.
Surat kabar Nikkei, mengutip beberapa sumber, Rabu (18/11/2020), melaporkan, pemerintah metropolitan Tokyo mempertimbangkan untuk meminta beberapa sektor bisnis mempersingkat jam kerja kembali.
Langkah serupa pernah dilakukan saat pemerintah menerapkan kondisi darurat pada April lalu. Sumber tersebut mengatakan, pengumuman resmi soal status level 4 akan diumumkan pada Kamis (19/11/2020), sebagaimana dilaporkan kembali Reuters.
Otoritas Tokyo belum mengomentari laporan Nikkei tersebut. Tokyo menurunkan status kewaspadaan ke level 2 pada 10 September setelah penambahan harian kasus infeksi menurun dibandingkan saat puncak musim panas.
Namun sejak awal bulan November, kasus infeksi harian cenderung meningkat lagi, mencapai rekor tertinggi dalam 3 bulan terakhir yakni 393 kasus yang dilaporkan pada pekan lalu.
Namun, jumlah korban Covid-19 di Jepang masih jauh di bawah kasus infeksi dan kematian di banyak negara Barat.
Pemerintah Jepang sejauh ini mengonfirmasi sekitar 121.000 kasus infeksi, sebanyak 1.920 di antaranya meninggal dunia. Jumlah tes Covid-19 juga jauh lebih rendah, yakni hanya ribuan sehari di Tokyo, kota dengan populasi 14 juta jiwa.
Saat ini ada 1.281 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Tokyo, sementara kapasitas tempat tidur yang tersedia 2.640 unit.
Sumber : Nippon TV News 24, Japan Reuters
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!