Chuang Chou-wen merupakan seorang miliarder dari sebuah perusahaan keuangan yang berkantor pusat di Taichung, wilayah Taiwan bagian barat.
Ia telah ditangkap karena dugaan keterlibatannya dengan aksi perjudian ilegal dan pencucian uang. Pada hari Rabu (04/11/2020), dia ditahan oleh pihak berwenang di Changhua, wilayah Taiwan bagian barat.
Chuang yang merupakan CEO dari perusahaan Xin Li Wang Intl. Holding Group (新力 旺 國際 控股 集團), telah melarikan diri sejak tanggal 11 Agustus lalu, ketika polisi setempat membongkar operasi perjudian bawah tanah dan bisnis pencucian uang yang ia jalankan.
Polisi yakin miliarder yang berhasil melarikan diri dari pihak berwenang pada bulan Agustus kemarin ini menjadi pemimpin sindikat bisnis ilegal itu.
Taipan legendaris yang memegang gelar kehormatan dari tiga negara Asia Tenggara dikabarkan memulai bisnis pengolahan air dari nol dan berhasil mengumpulkan kekayaan dalam jumlah besar.
Jauh sebelum kebijakan arah selatan atau New Southbound Policy yang digagas oleh pemerintah Taiwan di bawah kepemimpinan presiden Tsai Ing-wen mulai berlaku, Chuang beralih ke bisnis real estate dan memperluas jangkauannya ke kawasan Asia Tenggara.
Investasi luar negerinya menjangkau beberapa negara ASEAN, termasuk Kamboja, Malaysia, Indonesia, dan Laos, menurut laporan LTNNews.
Pundi-pundi kekayaan Chuang juga terkumpul dari sektor teknologi dan konstruksi di Malaysia, kesepakatan pengembangan lahan di Kamboja dan dia bahkan ditunjuk sebagai direktur dewan salah satu bank, yakni di Lao Construction Bank.
Di Malaysia, Chuang mendapat gelar Tan Sri yang dianugerahkan kepadanya. Gelar ini merupakan gelar tertinggi yang diberikan oleh raja dan jumlahnya kurang dari 500 orang.
Selain itu, di Kamboja, ia menerima gelar Oknha atas investasinya di negara itu. Sedangkan di Indonesia, dia diakui sebagai dewa kedamaian.
Perusahaan keuangan taipan legendaris ini juga melakukan investasi yang sukses di sektor restoran, bisnis kapal pesiar, mesin permainan dan industri game online bernilai miliaran dolar.
Chuang sebelumnya mendapat liputan media karena membeli Bugatti yang sangat mahal dan jet Gulfstream G650ER senilai NT$ 2,1 miliar. Dalam beberapa tahun terakhir, dia mendedikasikan dirinya untuk berbagai acara amal dan promosi acara olahraga.
Dugaan hubungannya dengan lingkaran kriminal dan bisnis terlarang ini sontak mengejutkan media Taiwan.
Menjelang penangkapannya pada hari Rabu, Chuang dikabarkan telah melarikan diri ke Asia Tenggara dengan jet pribadinya menyusul tindakan keras terhadap operasi bisnis ilegalnya pada bulan Agustus lalu.
Sumber : 三立LIVE新聞, 民視新聞網 Formosa TV News network, LTNNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan