COA Subsidi Setengah dari Biaya Karantina Pekerja Migran di Sektor Pertanian Taiwan!

Dewan Pertanian (COA) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis (05/11/2020) mengatakan bahwa pihaknya akan mensubsidi setengah dari biaya karantina untuk pekerja migran baru di sektor pertanian Taiwan.

Menurut COA Taiwan, hal ini adalah sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan perekrutan tenaga kerja yang terhambat selama pandemi COVID-19.

Chen Chun-yen, kepala Departemen Layanan Petani COA Taiwan kepada CNANews mengatakan bahwa pemerintah Taiwan akan mengembalikan kepada majikan 50 persen dari biaya karantina wajib selama 14 hari bagi pekerja migran yang bekerja di sektor pertanian Taiwan.

COA Taiwan mengungkapkan bahwa pengembalian biaya ini diperkirakan maksimum mencapai NT$ 15.000 per orang .

Untuk mendapatkan pengembalian dana, pemberi kerja atau majikan harus mengajukan proposal kepada COA Taiwan dalam waktu tiga bulan setelah karantina pekerja migran tersebut berakhir.

Pada awal tahun ini, COA Taiwan menaikkan jumlah pekerja migran di sektor pertanian Taiwan, dari 800 orang menjadi 2.400 orang.

Selain itu, COA Taiwan juga memperluas kategori dari hanya peternakan sapi perah menjadi budidaya sayuran, akuakultur berbasis lahan, dan peternakan yang diizinkan untuk merekrut pekerja migran asing yang bekerja di sektor-sektor tersebut.

Terlepas dari upaya pemerintah Taiwan, walau bagaimanapun, jumlah pekerja migran di sektor pertanian telah terhenti di lebih dari 100 lokasi karena proses rekrutmen yang rumit di tengah pandemi COVID-19, menurut Chen.

Sejumlah petani menyebut tingginya biaya karantina COVID-19 yang mencapai di atas NT$ 20.000 per orang merupakan salah satu kendala dalam merekrut pekerja migran baru, tambahnya.

Menurut data statistik Kementerian Tenaga Kerja (MOL) Taiwan yang berlaku per September 2020, sektor pertanian Taiwan hanya mempekerjakan 143 orang pekerja migran dari total 633.925 pekerja migran di Taiwan.

Sumber : 中視新聞, IPCF-TITV原文會 原視 , UDNNews, CNANews