Umat Muslim dari berbagai negara diperbolehkan masuk ke Masjidil Haram di Mekah untuk pertama kalinya sejak ibadah tersebut dihentikan tujuh bulan lalu akibat pandemi virus corona.
Muslim tetap menjaga jarak sosial yang aman ketika menjalankan ibadah Umrah di Masjidil Haram pada 1 November 2020.
Sejak Minggu (01/11), sekitar 10.000 umat Muslim dari luar negeri diizinkan untuk menjalankan ibadah umrah.
Pemerintah Arab Saudi akhirnya mulai membuka umroh untuk jamaah asing pada Minggu, (1/11) kemarin. Tercatat, jemaah asing yang diizinkan tersebut berasal dari Indonesia dan Pakistan.
Dikutip dari Arab News, lebih dari 250 jamaah asing tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Jumlah tersebut berasal dari 38 jemaah asal Pakistan dan 224 jemaah asal Indonesia.
Kedatangan para jemaah langsung disambut oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh Benten dan Wakilnya, Abdel Fattah Mashat.
“Semua sudah siap menerima jemaah sejak penerbangan pertama kali tiba. Kami memantau dan merevisi semuanya tiap hari,” ujar Abdel Fattah dalam wawancara dengan TV Al Ekhbariya.
Sebelum sampai di Arab Saudi, para jemaah diketahui harus menjalani swab test maksimal 72 jam sebelum berangkat. Setelahnya, mereka akan diperiksa kesehatannya lagi baru diserahkan kepada agen haji dan umroh setempat.
Para jemaah akan dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah tidak lebih dari 50 orang. Setelah itu, mereka akan menjalani karantina mandiri selama 3 hari di hotel masing-masing sebelum melaksanakan umroh.
Sementara itu, Arab Saudi sendiri akan menerima jemaah umroh dari negara-negara yang situasi pandemi-nya stabil. Hal itu akan terus dipantau oleh Pusat Pencegahan dan pengendalian Penyakit Arab Saudi atau Weqaya.
Sumber : indusdotnews, Arab News, TV Al Ekhbariya
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!