Warga negara Indonesia (WNI) di Philadelphia, Amerika Serikat (AS) dilaporkan dalam keadaan aman setelah sempat terjadi kerusuhan massal. Wartawan senior dan WNI yang tinggal di Amerika Serikat, Didi Prambadi, mengatakan lokasi kerusuhan letaknya jauh dari tempat yang mayoritas ditinggali WNI, yakni kawasan South Philadelphia.
“Kondisi WNI aman-aman saja karena jauh,” katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 29 Oktober 2020.
Sebelumnya, puluhan massa mengamuk, membakar, dan menjarah sejumlah toko di kawasan komersial di 52nd Street, Senin malam, 26 Oktober 2020. Aksi ini dipicu tewasnya Walter Wallace Jr, seorang warga kulit hitam Amerika Serikat, yang ditembak sampai mati oleh dua petugas kepolisian pada Senin sore, 26 Oktober 2020.
Wallace Jr yang diketahui menderita gangguan mental, tiba-tiba mengamuk tanpa sebab di rumahnya. Dua aparat polisi yang dipanggil ibu korban, tiba di tempat tinggal keluarga korban di Locust Street, North Philadelphia.
Yang terjadi kemudian, Wallace Jr keluar rumah sambil menghunus pisau. Saat diminta menyerahkan diri, Walter tak mau, walau ibu korban telah memperingatkan beberapa kali. Hanya dalam hitungan detik, korban pun ditembak kedua polisi itu sampai 10 kali tembakan.
Didi menjelaskan Konsul Jenderal RI (KJRI) di New York, yang mengawasi Philadelphia dan kota-kota lain di Pantai Timur Amerika Serikat, telah mengeluarkan imbauan kepada WNI di Philadelphia dan New York untuk bersikap tenang dan waspada.
KJRI pun meminta WNI menghindari tempat-tempat rawan kerusuhan, menjauhi aksi unjuk rasa dan tidak terprovokasi oleh selebaran serta berita sehingga berpotensi melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
Kerusuhan ini terjadi menjelang digelarnya pemilu presiden Amerika Serikat pada 3 November 2020 mendatang. WNI yang membutuhkan bantuan dipersilakan menghubungi nomor telepon KJRI diantaranya 347-806-9279 atau 646-491-3809.
Pemerintah daerah Philadelphia mulai menerapkan jam malam pukul 21.00 Rabu malam ini, dan berlaku hingga pukul 6.00 pagi waktu setempat.
Menurut rencana, pasukan Garda Nasional mulai diterjunkan pada Jumat dan Sabtu pekan ini. Hal itu sesuai dengan Proclamation of Disaster Emergency yang ditanda tangani Gubernur Pennsylvania Tom Wolf.
Hal ini ditetapkan untuk menghindari aksi kerusuhan dan penjarahan yang berlangsung selama dua hari terakhir. Selama 90 hari kondisi itu diterapkan, kecuali bila kondisi Philadelphia membaik.
Sumber : Kompascom Reporter on Location, Tempo, NusantaraTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’