
KJRI Kuching bersama BP2MI berhasil memfasilitasi pemulangan PMI asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Sukardin yang sebelumnya didakwa hukuman mati di Malaysia.

Tiba di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin malam (26/10/20), Sukardin yang dipulangkan melalui jalur PLBN Entikong itu ditampung di shelter BP2MI Pontianak.
Sukardin yang berusia 38 tahun itu sebelumnya terjerat kasus hukuman mati di Malaysia pada tahun 2010. Ia menyerang empat rekan kerjanya sesama WNI di perkebunan Sawit Sarawak, Kuching, hingga menyebabkan satu korban meninggal dunia.
Setelah ditangkap, Sukardin ditahan dan menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gangguan kejiwaan.
Setelah menjalani proses panjang dan pendampingan hukum, majelis hakim pengadilan Malaysia akhirnya mengabulkan permohonan pembebasan Sukardin pada 8 September lalu.

Sukardin mengaku telah bekerja di Malaysia sejak tahun 2004 silam. Karena kondisi kejiwaannya, Sukardin juga harus dibekali obat-obatan sejak pemulangannya dari Malaysia.
Pada Selasa pagi (27/10/20), Sukardin direncanakan akan diterbangkan ke Bima untuk dipulangkan dengan pendampingan petugas BP2MI Pontianak.
Sumber : KOMPASTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’