Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (21/10/2020) mengumumkan bahwa pihaknya telah menerima pemberitahuan melalui Focal Point IHR Nasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jepang yang menyebutkan bahwa sebanyak 3 orang penumpang yang tiba dari Taiwan baru-baru ini dinyatakan positif corona dalam tes antigen cepat untuk virus corona di Jepang.
Selama konferensi pers mingguannya pada Rabu sore, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan dan kepala CECC Taiwan, Chen Shih-chung mengumumkan laporan dari pemerintah Jepang yang mengatakan bahwa 3 orang telah dites positif terinfeksi wabah virus corona usai kembali dari Taiwan.
Kasus antigen positif ini termasuk bayi laki-laki (kasus No. 1) di bawah usia satu tahun, seorang wanita berusia 30-an tahun (kasus No. 2), dan seorang anak laki-laki berusia satu tahun (kasus No. 3), yang semuanya merupakan warga negara Taiwan.
Orang tua dari kasus No. 1 telah bekerja di Jepang untuk waktu yang lama dan kembali ke Taiwan pada bulan Januari tahun ini. Ketika mereka bersiap untuk kembali ke Jepang untuk bekerja, mereka melakukan uji corona mandiri pada tanggal 10 Oktober, yang hasilnya negatif.
Ketika bayi itu tiba di Jepang bersama orang tuanya pada tanggal 12 Oktober, dia tidak menunjukkan gejala penyakit apa pun. Namun, usapan nasofaring yang diambil di bandara memberikan hasil positif pada uji antigen cepat COVID-19.
Bayi itu dirawat di rumah sakit sedangkan orang tuanya tidak menunjukkan gejala terpapar corona dan dites negatif untuk wabah COVID-19.
Chen mengatakan bahwa karena pasien kasus No. 2 akan terbang ke Jepang untuk bekerja, dia mengikuti tes polymerase chain reaction (PCR) di Taiwan dengan biaya sendiri pada tanggal 12 Oktober dan hasilnya negatif.
Namun, ketika dia tiba di bandara di Jepang pada tanggal 14 Oktober, tes antigen cepat COVID-19 menunjukkan hasil yang positif. Dia tidak menunjukkan gejala apapun sejak meninggalkan Taiwan dan saat ini masih menjalani isolasi mandiri di hotel pencegahan epidemi corona di Jepang. Pada tanggal 20 Oktober ia kembali menjalani tes PCR yang menunjukkan hasil yang negatif.
Sedangkan orang tua dari kasus corona no. 3 sebelumnya juga pernah tinggal di Jepang untuk waktu yang lama. Bocah itu kembali ke Taiwan bersama ibunya pada bulan Januari tahun ini, sementara ayahnya tiba di Taiwan pada bulan Februari lalu.
Anak laki-laki itu mengalami demam dan gangguan pernapasan pada tanggal 28 September, orang tuanya segera mencari pertolongan medis untuknya dan pada tanggal 5 Oktober, gejalanya penyakitnya mereda.
Ketika dia tiba bersama orang tuanya di Jepang pada tanggal 14 Oktober, usapan nasofaring memberikan hasil positif untuk antigen virus corona. Dia kemudian dirawat di rumah sakit setempat.
Seperti kasus No. 1, kedua orang tuanya tidak menunjukkan gejala terpapar wabah corona dan menerima hasil tes COVID-19 yang negatif.
Chen menyatakan bahwa departemen kesehatan telah mengidentifikasi total 155 orang yang diduga melakukan kontak dengan tiga kasus tersebut selama pasien berada di Taiwan.
Dari jumlah tersebut, 147 orang diantaranya telah menjalani pengujian COVID-19 dengan 114 diantaranya yang hanya menjalani tes PCR. Sementara itu, 33 orang lainnya telah melakukan tes PCR dan tes antibodi serum corona dimana hasilnya negatif.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, CDC Taiwan
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan