Musibah longsor tebing dengan ketinggian mencapai 15 meter kembali terjadi di Desa Bukian, Payangan, Gianyar, Bali.
Bencana ini menyebabkan sebanyak dua rumah warga tertimbun material longsor dan menghancurkan bangunan dapur juga rumah tempat tinggal.
Tak ayal pemilik rumah, I Ketut Sutapa terkejut dan langsung melarikan diri bersama ibu juga 3 anaknya yang selamat dari musibah tersebut.
Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, hanya saja harta bendanya kini tertimbun longsoran.
Untuk sementara waktu keluarga Ketut sutapa dibantu keluarga dan menunggu penanggulangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Bali.
Sementara itu, hujan lebat membuat ratusan rumah di desa pengambengan kabupaten jembrana bali, terendam banjir, banjir setinggi 50 centimeter hingga lebih dari 1 meter masih menggenangi rumah warga.
Musibah banjir bahkan mengganggu aktifitas warga lantaran banyak jalan yang terendam banjir dengan genangan air yang cukup tinggi.
Hal ini juga berdampak pada pencemaran sumber air di sumur-sumur warga yang ikut tercemar air banjir, sehingga warga kesulitan air bersih.
Sementara itu, guna membantu keperluan air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Jembrana menyalurkan sebanyak 5.000 liter air bersih kepada warga korban banjir di Desa Pengambengan.
Kepala dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan mengaku dari lima dusun di Desa Pengambengan yang terparah dilanda banjir ada dua dusun, yakni dusun munduk dan kelapa balian.
Di dua dusun ini terdapat lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) yang saat ini tengah mengalami masalah krisis air bersih.
Sumber : KOMPASTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’