Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Muhammad Daeng menyatakan organisasinya siap mendukung program vaksinasi bagi masyarakat. IDI bersedia memberi segala bantuan yang diperlukan bagi kesuksesan program itu.
Daeng mengatakan organisasinya mendukung segala upaya yang dibutuhkan untuk menuntaskan pandemi Covid-19. IDI bersama pemerintah siap bekerja sama agar pandemi Covid-19 segera tuntas.
“IDI siap mendukung. Harapan untuk segera mengakhiri pandemi covid. Karena itu segala sesuatunya terkait pelaksanaan vaksinasi mau tidak mau harus dipersiapkan,” kata Daeng pada Republika.co.id, pada hari Selasa (13/10).
Daeng optimistis program vaksinasi Covid-19 akan tersebar cepat begitu vaksin dinyatakan aman dan efektif. Saat ini, vaksin yang akan digunakan Indonesia masih dalam tahap menuju uji klinis tahap tiga.
“Untuk vaksinasi kan tak membutuhkan peralatan yang banyak dan canggih. Alat utama yang dibutuhkan hanya alat suntik (spuit) dan alat khusus pembawa vaksin. Pemerintah sudah terbiasa menyiapkan hal-hal tersebut,” ujar Daeng.
Daeng optimistis jumlah tenaga kesehatan yang ditugasi bagi program vaksinasi nantinya tak akan mengalami kendala. Ia memperkirakan ada 1,5 juta tenaga kesehatan yang bisa diperbantukan untuk tugas tersebut.
“Untuk tenaga kesehatan bisa memanfaatkan jejaring pelayanan kesehatan yang ada, termasuk kesehatan TNI-Polri dan bantuan dari organisasi profesi kesehatan seperti IDI, PPNI, IBI dan lain-lain yang bisa mencapai 1,5 juta tenaga kesehatan se-Indonesia,” sebut Daeng.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan sudah mengamankan pengadaan vaksin Covid-19 untuk 135 juta warga negara Indonesia hingga 2021. Pemerintah akan terus mendorong pengadaan vaksin hingga bagi setidaknya 160 juta masyarakat sampai tahun 2022.
“Dalam perencanaan untuk tahun 2021 itu sudah secure untuk kebutuhan 135 juta orang dengan jumlah vaksin sekitar 270 juta (dosis). Sisanya nanti terus didorong untuk 2022,” kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (12/10).
Pemerintah juga telah membuat pemetaan sasaran prioritas penerima vaksin Covid-19. Diantaranya paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan pelayanan publik 3,4 juta orang dengan kebutuhan vaksin 6,9 juta dosis.
Rinciannya, garda terdepan seperti medis dan paramedis contact tracing, pelayanan publik TNI/Polri, aparat hukum sejumlah 3.497.737 orang dengan kebutuhan vaksin 6.995.474 dosis, masyarakat (tokoh agama/masyarakat), perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW) sebagian pelaku ekonomi berjumlah 5.624.010 orang dengan jumlah vaksin 11.248.00 dosis, seluruh tenaga pendidik (PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan sederajat perguruan tinggi) sejumlah 4.361.197 orang dengan jumlah vaksin 8.722.394 orang.
Selain itu, aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif) sejumlah 2.305.689 orang dengan total vaksin 4.611.734 dosis, peserta PBJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sejumlah 86.622.867 orang dengan kebutuhan vaksin 173.245.734 dosis, masyarakat dan pelaku perekonomian lain berusia 19-59 tahun sebanyak 57.548.500 orang dengan kebutuhan vaksin 115.097.000 dosis.
Total orang yang menjadi sasaran penerima vaksin 160 juta orang dan jumlah vaksin yang disediakan 320 juta dosis.
Sumber : metrotvnews, Republika
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’