Adapun, indeks dolar AS naik 0,18 persen ke level 93,234.
foto : Aktual
Bank Indonesia menegaskan nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp14.700 per dolar AS masih lemah.
“Kami memandang rupiah berpotensi akan menguat dengan seiring didukung dengan defisit transkasi berjalan yang rendah, inflasi yang rendah di bawah 2 persen, dan daya tarik aset dalam negeri yang cukup kuat dan premi risiko yang turun,” papar Perry dalam paparan hasil RDG Oktober, Selasa (13/10/2020).
Dalam kesempatan ini, Perry juga menegaskan bank sentral akan tetap memperkuat stabilitas dengan mekanisme pasar.
Pada September 2020, rupiah tercatat melemah 2,13 persen dipengaruhi tingginya ketidakpastian pasar keuangan, baik karena faktor global maupun faktor domestik.
foto : Folder Bisnis
Pada awal Oktober 2020, nilai tukar Rupiah per 12 Oktober kembali menguat 1,22 persen atau 0,34 persen secara rerata dibandingkan dengan level September 2020.
Penguatan rupiah pada Oktober 2020 didorong kembali masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik dipengaruhi meningkatnya likuiditas global dan tetap terjaganya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik.
Dengan perkembangan ini, rupiah sampai dengan 12 Oktober 2020 mencatat depresiasi sekitar 5,56 persen dibandingkan dengan level akhir 2019.
Pukul 14.31 WIB, saat paparan hasil RDG berlangsung, rupiah melemah 0,27 persen atau 40 poin menuju Rp14.740 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS naik 0,18 persen ke level 93,234.
Sumber Bisnis.com
Berita Terkait
Dolar AS Rontok, Rupiah Menyodok
Pukul 10:00: Rupiah Berbalik Menguat 9 Poin
Jurus BI-OJK Jaga Bank yang Seret Likuiditas