Dalam konferensi pers mingguan mengenai update terkini tentang pandemi COVID-19 yang digelar pada hari Rabu (07/10/2020) siang, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan kembali melaporkan penambahan sebanyak 2 kasus baru dari wabah virus corona asal Wuhan, China (COVID-19) di Taiwan.
Menteri kesehatan dan kesejahteraan Taiwan sekaligus ketua CECC Taiwan, Chen Shi-zhong menyebutkan bahwa kasus-kasus corona terbaru ini merupakan kasus-kasus impor.
Ia mengatakan bahwa kedua kasus impor corona terbaru ini berasal dari Irlandia dan India. Pasien kasus corona ke-522 adalah seorang wanita Taiwan berusia 20-an tahun yang pergi ke Irlandia untuk bekerja pada bulan Oktober 2019.
Ketika dia tiba di Taiwan pada 4 Oktober, dia tidak melaporkan gejala penyakit apapun dan kembali ke kediamannya untuk memulai karantina wajib di rumah.
Namun pada tanggal 5 Oktober, dia mulai mengalami demam dan nyeri otot. Pejabat departemen kesehatan mengatur agar dia menjalani tes virus corona hari itu dan dia didiagnosis positif COVID-19 pada tanggal 7 Oktober 2020. Saat ini pasien sudah ditempatkan di bangsal isolasi rumah sakit Taiwan untuk menjalani perawatan medis.
Departemen kesehatan setempat juga telah mengidentifikasi 39 orang yang melakukan kontak dengan wanita tersebut, termasuk dua anggota keluarga yang berada dalam penerbangan yang sama, 27 penumpang yang duduk tepat di depan dan di belakangnya, sembilan anggota awak kabin dan seorang sopir taksi pencegahan epidemi.
Kedua anggota keluarganya dan penumpang telah diberitahu untuk memulai isolasi rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Sementara anggota awak kabin dan pengemudi taksi telah disarankan untuk memulai pemantauan kesehatan diri karena mereka diyakini telah mengenakan alat pelindung diri yang memadai.
Menurut Chen, pasien kasus corona ke-523 adalah seorang warga asing yakni pria India berusia 30-an tahun yang datang ke Taiwan untuk bekerja dan dinyatakan negatif virus corona tiga hari sebelum melakukan perjalanan ke Taiwan.
Ketika dia tiba di Taiwan pada tanggal 9 September, dia tidak melaporkan merasakan gejala penyakit apa pun dan dikirim ke pusat karantina untuk periode karantina yang berlangsung dari 9 September hingga 23 September.
Setelah karantina berakhir, pria tersebut melakukan pemantauan kesehatan diri di hotelnya dari tanggal 24 September hingga 30 September. Karena perusahaannya mewajibkan tes virus corona sebelum ia mulai bekerja, ia kemudian menjalani tes COVID-19 pada tanggal 5 Oktober dengan biaya sendiri.
Pada tanggal 7 Oktober, ia dinyatakan positif terinfeksi wabah virus corona dengan nilai Ct 34 dan positif untuk antibodi IgG tetapi negatif untuk antibodi IgM.
Setelah memulai penyelidikan pelacakan kontak, CECC menemukan bahwa dia telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi di India sebelum tiba di Taiwan.
Saat ini, terdapat 9 orang yang diyakini telah melakukan kontak dengan pasien corona kasus ke-523 di Taiwan, termasuk tiga rekan perusahaan, yang telah diminta untuk memulai karantina di rumah.
Sedangkan sebanyak 6 individu lainnya termasuk sopir perusahaan, sopir taksi, staf hotel, dan orang-orang di toko.
Karena interaksi dengan staf hotel dan kontak toko sangat singkat dan mereka dianggap memiliki perlindungan yang tepat, mereka hanya diminta untuk melaksanakan pemantauan kesehatan diri.
Dengan penambahan kasus baru ini, total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di negeri Formosa mencapai 523 kasus.
Dari 523 total kasus corona di Taiwan, sebanyak 432 diantaranya diklasifikasikan sebagai kasus impor.
Sedangkan sebanyak 55 lainnya adalah infeksi lokal dan 36 sisanya merupakan infeksi cluster yang terjadi di armada Angkatan Laut Taiwan serta terdapat 1 kasus corona yang masih belum ditentukan sumber penularannya.
Data CECC Taiwan menunjukkan bahwa saat ini sebanyak 486 pasien corona telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit.
Dari awal wabah COVID-19 merebak di Taiwan hanya tercatat 7 kematian pasien corona hingga saat ini.
Sumber : TVBS NEWS
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan