Viral sebuah video yang merekam kejadian seorang perempuan yang ngamuk protes, lantaran gagal berangkat akibat ketidaksesuaian jadwal hasil swab test sebagai syarat untuk ke luar negeri.
Video yang diupload akun @jusdalle dengan durasi 2.20 detik merekam aksi protes si perempuan yang diketahui dalam video tersebut merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI). Bahkan ia sempat menantang Presiden Jokowi agar melihat kondisi masyarakat yanh susah akibat Covid-19.
“Apa kalian penjabat pada ngerti semua, selama tujuh bulan saya diam dirumah tidak pernah kemana-mana kita harus makan. Anak-anak harus makan kita tulang punggung keluarga selama tujuh bulan diam di rumah tidak pernah kemana-mana. Ayo lawan saya, sekarang suruh kesini presiden Jokowi kalau emang mau membantu rakyat,” kata perempuan dalam video yang beredar ke dunia maya pada hari Jumat (02/10/2020).
Dalam video tersebut, ia merasa keberatan apabila tidak bisa berangkat ke tempat majikannya.
“Saya tahu, saya sudah sabar sekarang harus balik lagi ke Tasik, balik kampung berapa, ongkos mobilnya berapa. Sekarang tiket sudah mepet jam 11.00 majikan sudah nunggu di sana. Jokowi mana sini, sok turun ke sini lawan saya,” kata si perempuan.
“Saya sudah sabar tujuh bulan makanan tidak ada yang ngasih. Ayo lawan TKW, TKW itu yang ngasih dana, kalian itu dibayar sama siapa, sama TKW. Saya yang susah, masih saja dipersulit,” tambahnya.
Merespons kejadian ini, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto membenarkan bila kejadian tersebut terjadi di terminal tiga Bandara Soekarno Hatta.
“Terminal tiga, Soeta. Kejadiannya 30 September, untuk penerbangan Saudi Airlines. Flight number SV817 ini, karena perbedaan aturan,” kata Novie saat dikonfirmasi pada hari Jumat (2/10).
Novie menjelaskan alasan perempuan tersebut tidak bisa berangkat ke negara tujuannya Arab Saudi. Akibat masa berlaku swab test PCR antara Indonesia dan Arab Saudi berbeda masa berlakunya.
“Di Saudi PCR maksimal 2 hari masa berlakunya. Kalau di Indonesia 14 hari masa berlakunya. Jadi Ibu ini sudah expired kalau mau melakukan penerbangan ke Saudi,” jelasnya.
Sumber : Tribun Timur, Liputan6, Merdeka
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’