Setidaknya 130 siswa dari tiga sekolah menengah yang berbeda di Kota Taichung, wilayah bagian barat Taiwan telah mencari perawatan di rumah sakit setelah menderita gejala keracunan makanan sejak tanggal 24 September 2020.
Ratusan siswa tersebut mulai menunjukkan gejala yang terkait dengan keracunan makanan – termasuk sakit atau kram perut, muntah, dan diare setelah makan makanan yang disajikan di Sekolah Menengah Atas Wen-Hua, Sekolah Menengah Katolik St. Viator dan Sekolah Menengah Komersial Fengyuan pada Kamis malam.
Dimana makanan yang dikonsumsi oleh ratusan siswa-siswi tersebut bersumber dari pemasok yang sama.
Otoritas setempat juga telah menangguhkan sementara operasi produksi dari pemasok makanan tersebut sebagai tindakan pencegahan.
Sementara itu, sampel makanan dari sekolah-sekolah yang terlibat dalam kasus ini telah dikirim ke laboratorium medis untuk diuji guna mengidentifikasi sumber wabah.
Setelah pemeriksaan awal, otoritas kesehatan yakin krim puff yang dimakan siswa untuk pencuci mulut menyebabkan keracunan makanan massal, tetapi mereka mengatakan klarifikasi lebih lanjut dibutuhkan setelah penyelidikan lebih detail dilakukan.
Hingga Selasa pagi (29/09/2020), sebagian besar pelajar sudah keluar dari rumah sakit, hanya lima yang melanjutkan perawatan medis di rumah sakit setempat.
Kantor Keamanan Makanan dan Obat-obatan cabang Taichung mengatakan hasil penyelidikan diharapkan dapat selesai dalam jangka waktu empat minggu dan pemasok makanan akan bertanggung jawab jika makanan yang disediakan di sekolah tersebut ditemukan terkontaminasi bakteri atau virus.
Ia juga memperingatkan bahwa pemasok yang menyajikan makanan tercemar bakteri dan tak layak konsumsi akan dikenakan sanksi berdasarkan Undang-undang yang Mengatur Keamanan dan Sanitasi Pangan dimana dendanya berkisar antara NT$ 60.000 hingga NT$ 200 juta, laporan media CNANews.
Sumber : 中視新聞, TVBS NEWS, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan