Indeks dolar AS koreksi 0,07 persen ke posisi 94,286
foto : Folder Bisnis
Nilai tukar rupiah berakhir stagnan alias tidak melemah tidak juga menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (25/9/2020).
Laju penguatan dolar AS tertahan sejak Kamis kemarin, tetapi sayangnya rupiah belum bisa memanfaatkan hal tersebut.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat tipis 0,03% ke Rp 14.840/US$, tetapi tak lama langsung berbalik melemah. Depresiasi rupiah semakin besar hingga 0,57% ke Rp 14.930/US$.
Mata uang Garuda tidak berlama-lama di level tersebut, posisinya membaik dan kembali mendekati zona hijau. Sayangnya, hingga penutupan perdagangan rupiah berada di level Rp 14.845/US$, sama persis dengan penutupan perdagangan Kamis kemarin.
Meski tidak melemah, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk kedua di Asia. Hingga pukul 16:12 WIB, hanya won Korea Selatan yang lebih buruk dari rupiah dengan melemah 0,2%. Sementara mata uang utama lainnya berhasil menguat, dipimpin oleh rupee India sebesar 0,39%.
foto : Rappler
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hari ini.
Dari dalam negeri, Pemprov DKI Jakarta kemarin memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. PSBB ketat ini diperpanjang 2 pekan sampai 11 Oktober 2020.
PSBB yang diperpanjang memang memberikan sentimen negatif, tetappi dampaknya tidak besar sebab sudah diantisipasi pelaku pasar karena penambahan kasus Covid-19 di Jakarta masih tinggi.
Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim kini mulai tampak tanda-tanda pelandaian kasus positif dan kasus aktif di Jakarta, seiring dengan berkurangnya mobilitas warga saat dilakukan pengetatan PSBB.
Pada 12 hari pertama bulan September, pertambahan kasus aktif sebanyak 49% atau 3.864 kasus. Pada periode PSBB, yakni 12 hari berikutnya, penambahan jumlah kasus aktif masih terjadi, namun berkurang menjadi 12% atau 1.453 kasus.
Di sisi lain, laju penguatan dolar AS tertahan sejak kemarin. Hal tersebut terlihat dari indeks dolar AS yang melemah tipis 0,06% pada perdagangan Kamis setelah mencatat penguatan 3 hari beruntun dengan total persentase 1,58%. Hingga sore ini, indeks dolar AS juga melemah tipis 0,04%.
Semalam data klaim tunjangan pengangguran AS naik dilaporkan sebanyak menjadi 870 ribu pada pekan yang berakhir 19 September, dari sebelumnya 866 ribu dan lebih tinggi dari perkiraan yang memprediksi angkanya bakal turun ke 840 ribu.
Kabar kurang mengenakkan ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi masih penuh ketidakpastian seiring dengan perkembangan wabah virus corona yang kembali mengganas dengan lonjakan kasus di berbagai tempat termasuk AS. Alhasil, penguatan dolar AS pun tertahan dan malah mulai tertekan.
Sumber cnbcindonesia.com
Berita Terkait
Dolar AS Rontok, Rupiah Menyodok
Pukul 10:00: Rupiah Berbalik Menguat 9 Poin
Jurus BI-OJK Jaga Bank yang Seret Likuiditas