Kabupaten Indramayu menjadi daerah terbanyak di Jawa Barat yang “menyumbangkan” tenaga kerja indonesia (TKI) ke luar negeri.
Dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat hingga ada pada angka 22 ribu orang lebih.
Meski begitu, jumlahnya diperkirakan lebih banyak jika ditambahkan dengan TKI Indramayu yang berangkat melalui jalur ilegal.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Johar Manun, mengatakan, tingginya TKI asal Indramayu itu akibat rendahnya pendidikan.
Hal itu mendorong warga mencari alternatif termudah yakni bekerja ke luar negeri.
“Lulusan SMP saja bisa kerja ke luar negeri, makanya sampai saat ini menjadi TKI masih banyak diminati,” jelas Johar, Rabu (23/9).
Menyinggung tentang banyaknya TKI ilegal, Johar, menyatakan bahwa keberadaan mereka sulit dideteksi. Pasalnya, mereka yang berangkat ke luar negeri sebagai TKI tersebut, banyak melibatkan para calo yang telah mengenal “jalur tikus” keberangkatan.
“Jumlah pastinya sulit terdeteksi. Bisa jadi sekitar ⅓ atau ½ dari jumlah legal,” tandas Johar.
Dalam perkembangan yang sama, jumlah pencari kerja (pencaker) yang masuk dalam kategori pengangguran di Kabupaten Indramayu mencapai 12 ribu orang lebih.
Angka tersebut dihitung sejak bulan Januari hingga akhir Agustus 2020 ini. Terus membengkaknya jumlah pengangguran itu akibat lesunya seluruh sektor usaha ditengah masa pandemi Covid-19.
Sumber : Pojok Satu
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’