KJRI Johor Bahru membenarkan temuan enam jenazah terduga warga negara Indonesia (WNI) yang ditemukan tewas di pesisir pantai Teluk C, Bandar Penawar, Malaysia. Keenam WNI itu diduga masuk secara ilegal ke wilayah Malaysia pada hari Minggu (20/9/2020).
Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha mengatakan, saat ini KJRI Johor Bahru telah berkoordinasi dengan Kepolisian dan Imigrasi Kota Tinggi Malaysia untuk menindaklanjuti informasi penemuan enam jenazah terduga WNI.
“Berdasarkan informasi Kepolisian dan Imigrasi Malaysia, benar terdapat penemuan enam jenazah dimana lima diantara yang telah terindentifikasi identitasnya sebagai WNI. Mereka diduga berupaya masuk ke Malaysia secara ilegal menggunakan perahu dan kemudian mengalami kecelakaan,” ujar Judha dalam pernyataan resmi yang dirilis pada hari Senin (21/9).
Selain temuan enam jenazah tewas, Judha mengatakan pihak kepolisian juga menangkan sembilan WNI selama yang diduga berasal dari perahu yang sama.
Judha mengatakan saat ini pihak KJRI Johor Bahru masih berkoordinasi untuk melakukan penyelidikan lanjutan.
“KJRI Johor Bahru terus berkoordinasi dengan otoritas setempat utk penyelidikan lebih lanjut peristiwa ini termasuk penanganan enam jenazah dan pendampingan kekonsuleran bagi sembilan WNI lainnya,” ujarnya.
Enam WNI ilegal dikabarkan tewas ketika hendak memasuki wilayah Malaysia. Polisi menerima laporan adanya WNI ilegal dari militer Malaysia pada Minggu sekitar pukul 9.40 pagi.
“Polisi menerima laporan mengenai penemuan ini dari militer Malaysia, sekitar pukul 9.40 pagi,” ujar Kepala Polisi Johor Bahru, Datuk Ayob Khan, seperti dikutip dari Berita Harian.
“Mayat mangsa ditemui regu penyelamat sekitar jam 1.00 siang. Mereka yang tewas adalah empat perempuan dan dua laki-laki dan diyakini warga Indonesia,” terangnya.
Sementara sembilan WNI yang ditangkap diketahui tiga wanita berusia antara 36 hingga 58 tahun yang bersembunyi di dalam kawasan sekitar pantai. Saat ini mereka dibawa ke Markas Taktikal Pos Tanjung Sepang untuk pemeriksaan dan tes Covid-19, sebelum diserahkan ke dinas imigrasi setempat.
Sumber : CNN Indonesia
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’