Budidaya jahe menjadi salah satu pilihan alternatif sebagian masyarakat di desa Kubu,kabupaten Bireuen, di tengah pandemi covid 19.
Selain proses perawatan yang mudah,permintaan pasar yang tinggi serta harga yang mahal, menjadi alasan warga membudidayakan jahe sebagai sumber pendapatan.
Jahe atau dalam bahasa latinnya disebut zingiber officinale, merupakan salah satu tanaman herbal yang mudah di jumpai, serta sangat cocok dibudidayakan di indonesia.
Dengan memanfaatkan lahan di belakang rumahnya, Edi bersama kerabatnya memilih membudidayakan jahe, sebagai sumber pendapatan di tengah pandemi covid 19.
“Saya mulai membudidayakan jahe sekitaran satu tahun lalu, apalagi dimasa pandemi dan pekerjaan diluarpun susah, jadi saya fokus budidayakan jahe,”ungkap edi.
Selain itu, Proses penanaman dan perawatan jahe juga tergolong mudah,seperti tanah yang digunakan sebagai media tanam, penyiraman yang cukup.
Awalnya edi mengaku pernah gagal panen serta merugi, namun satu tahun kemudian ia mulai merasakan keuntungan dari menanam jahe.
Saat ini, ada dua jenis jahe yang telah dibudidayakan yaitu jahe putih dan jahe merah. Harganya pun bisa dibilang lumayan tinggi, yaitu 30 ribu hingga 50 ribu rupiah perkilogramnya.
Sumber : KOMPASTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’