Sebanyak 30 imigran ilegal yang dilaporkan berasal dari Vietnam memasuki wilayah pantai selatan Taiwan pada Selasa (15/09/2020) pagi.
Dimana sebanyak 23 diantaranya telah berhasil ditangkap di tempat dan sisanya masih buron, ungkap aparat berwenang Taiwan.
Kronologi kejadian menyebutkan bahwa pada pukul 2 pagi pada hari Selasa, Administrasi Penjaga Pantai (CGA) Taiwan menerima laporan tentang kapal penangkap ikan yang mencurigakan yang berlayar sekitar 11,6 mil laut (atau setara dengan 21,4 kilometer) di lepas pantai Kenting di kabupaten Pingtung menuju Pelabuhan Pemancingan Hou-pi-hu.
Ketika perahu berada sekitar 3 mil laut dari pantai, tiba-tiba kapal tersebut berubah arah dan menuju Dingbaisha.
CGA cabang Hengchun telah diberitahu tentang insiden ini dan mengirimkan dua kapal patroli untuk menyelidiki hal yang mencurigakan dari perahu tersebut.
Ketika kapal Penjaga Pantai tiba di tempat kejadian pada jam 4 pagi, petugas yang menggunakan kamera pencitraan termal menemukan bahwa orang tak dikenal melompat keluar dari kapal.
Ketika perahu berada dalam jarak 400 meter dari pantai, individu yang mengenakan jaket pelampung melompat ke laut dan berenang ke garis pantai.
Petugas menemukan bahwa beberapa penumpang dari kapal tersebut sedang berenang ke pantai di Dingbaisha.
Pihak CGA Taiwan segera meringkus dan menangkap imigran gelap yang setelah diselidiki merupakan warga Vietnam.
Selain itu pihaknya juga menahan warga Vietnam yang masih berada di dalam kapal serta lima awak kapal yang terdiri dari 2 warga Taiwan dan 3 anak buah kapal (ABK) migran asal Filipina, beserta kapten kapal.
Hingga pukul 12 malam pada hari Selasa, total 23 warga Vietnam telah ditangkap, termasuk 11 pria dan 12 orang tenaga kerja wanita, laporan media UDNNews.
Menurut CGA Taiwan, sejumlah penumpang gelap asal Vietnam lainnya masih menjadi buronan dan melarikan diri dari sergapan petugas berwenang Taiwan.
Penjaga Pantai telah mendirikan pusat tanggapan dan memobilisasi tim pencarian di darat dan laut, serta menerjunkan anjing pelacak, UAV, dan pesawat pengintai udara untuk mencari sejumlah imigran gelap yang tersisa.
Saat ini, pihak CGA Taiwan tengah berkoordinasi dengan kapal sipil untuk menyisir daerah Baishawan, Shanhai, dan Hongchaikeng untuk mencari sisa pekerja migran ilegal yang masih menjadi buronan.
Sumber : CTWANT, UDNNews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan