Seorang pria Taiwan dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 pada hari Kamis (10/09/2020) siang, hampir satu minggu setelah pulang dengan penerbangan yang sama dengan warga negara Taiwan lainnya yang juga dikonfirmasi dengan penyakit tersebut, ungkap Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan.
Pria berusia 60-an tahun itu pergi ke negara Asia Tenggara tersebut pada bulan Februari untuk bekerja dan kembali ke Taiwan pada tanggal 4 September 2020 kemarin, dimana ia langsung menuju ke sebuah hotel untuk memulai karantina wajib selama 14 hari, ungkap juru bicara CECC Taiwan, Chuang Jen-hsiang pada konferensi pers yang digelar di Taipei.
Pada tanggal 7 September 2020, dia mulai mengalami demam dan pilek dan segera memberi tahu otoritas kesehatan tentang kondisi kesehatannya pada hari berikutnya, kata Chuang.
Pasien kemudian ditempatkan di ruang isolasi tekanan negatif dan dites COVID-19, dengan hasil positif pada hari Kamis, kata CECC Taiwan.
Menurut CECC Taiwan, pria itu tiba dengan penerbangan yang sama dengan pasien kasus corona ke-492, yang dipastikan pada tanggal 5 September 2020 kemarin.
Pasien kasus corona ke-492 adalah seorang wanita Taiwan yang telah bekerja di Indonesia sejak bulan Juni lalu dan mengalami gejala termasuk pilek, demam dan kehilangan indra penciuman antara tanggal 15-22 Agustus saat berada di Indonesia akan tetapi tidak segera mencari perawatan medis.
Ketika wanita itu kembali ke Taiwan pada tanggal 4 September, dia memberi tahu otoritas kesehatan bandara tentang gejala penyakit yang dideritanya dan diuji untuk COVID-19 sebelum dikirim ke fasilitas karantina, dimana hasilnya menunjukkan bahwa ia positif terpapar corona pada hari berikutnya.
Pasien pria yang dikonfirmasi positif corona pada hari Kamis tidak duduk di dekat pasien kasus corona ke-492, kata CECC Taiwan.
CECC Taiwan mencatat bahwa semua penumpang yang duduk paling dekat dengan dua pasien tersebut dalam penerbangan akan terus diawasi secara ketat selama masa karantina rumahan mereka, kata CECC Taiwan.
Sedangkan sebanyak 18 awak pesawat telah diinstruksikan untuk mengamati manajemen kesehatan diri, kata Chuang.
Hingga saat ini, Taiwan telah mencatat 496 kasus COVID-19, dengan 404 diantaranya diklasifikasikan sebagai kasus impor.
Sementara itu sebanyak 475 pasien corona telah pulih, 7 orang meninggal dunia dan tersisa sebanyak 14 orang yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit Taiwan, menurut data CECC Taiwan.
Sumber : TVBS NEWS, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan