Seorang pelaut WNI dievakuasi dari kapal LNG carrier MT. Jupiter di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (31/8/2020) kemarin. Proses evakuasi dilakukan Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok bersama-sama dengan Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pelabuhan Tanjung Priok beserta kementerian/lembaga terkait.
“Kapal LNG carrier MT. Jupiter yang berlayar dari OPL Bintulu Malaysia dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan akhir di Australia telah dilakukan evakuasi emergency dikarenakan terdapat seorang pelaut WNI atas nama Muhamad Zulkifli yang sedang sakit dan harus segera dievakuasi guna mendapatkan perawatan yang lebih baik dan sekaligus kepulangannya,” ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Capt. Wisnu Handoko dalam keterangan tertulis, Selasa (1/9/2020).
Ia menerangkan pemerintah Indonesia berkewajiban untuk memfasilitasi kepulangan WNI migran yang bekerja di kapal-kapal asing. Hal itu sekaligus menjadi bukti kepedulian Indonesia sebagai negara anggota IMO yang menyatakan ‘Seafarers are Key Workers’.
Pelaksanaan kegiatan evakuasi darurat ini dimulai pada pukul 10.00 WIB setelah kapal berlabuh jangkar dengan jarak 5.2 mil dari break water pada posisi Lintang 05-59,6 N Bujur 106-55,4 E di area labuh Zona L Pelabuhan Tanjung Priok.
Dalam evakuasi tersebut telah dilakukan medical evacuation (medivac), swab test terhadap 30 crew kapal LNG carrier MT. Jupiter serta penyemprotan disinfektan pada seluruh area badan kapal. Kegiatan evakuasi selesai pukul 13.30 WIB.
“Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok kembali melakukan evakuasi emergency pelaut WNI kapal LNG carrier MT. Jupiter atas nama Muhamad Zulkifli berdasarkan surat dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) nomor 270/Deputi1/Marves/2020 tanggal 27 Agustus 2020,” tutur Capt. Wisnu.
Kegiatan evakuasi emergency ini kembali dilakukan setelah sebelumnya Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok bersama-sama dengan Tim Satgas COVID-19 di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok juga telah mengevakuasi sekitar kurang lebih 2700 WNI kapal pesiar selama masa pandemi COVID-19 sepanjang bulan Maret sampai Agustus 2020.
“Saya berharap ke depan Pelabuhan Tanjung Priok bisa menjadi pelabuhan rujukan bagi fasilitasi kegiatan crew change kapal-kapal niaga asing sehingga semakin terlihat peran Indonesia dalam berpartisipasi menyediakan layanan pergantian crew kapal, pengisian bahan bakar maupun perbekalan kapal,” sambung Capt. Wisnu.
Adapun personel yang turun dalam kegiatan evakuasi emergency ini gabungan dari satu tim Patroli Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok menggunakan RIB 01, satu tim disinfektan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Priok, dan satu tim swab dari Rumah Sakit Ciputra Embarkasi.
Lebih lanjut Capt. Wisnu menjelaskan selama pandemi COVID-19 ini pelaut di seluruh dunia harus mendapatkan bantuan dari seluruh negara selama proses naik atau turun saat bekerja di kapal, sehingga kapal-kapal niaga di seluruh dunia tetap bisa beroperasi secara lancar.
“Kami atas nama Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok sebagai koordinator Tim Satgas COVID-19 di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh instansi dan kementerian/lembaga terkait yang telah membantu dan bekerja sama dalam pelaksanaan tugas ini,” tutup Capt. Wisnu.
Sumber : Detik
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’