Setiap orang pasti menginginkan rezeki selalu lapang dan mudah. Apalagi, di tengah pandemi covid-19, hampir semua orang merasakan tekanan ekonomi, khususnya yang menjadi pengusaha, wiraswasta, dan karyawan swasta.
Berusaha bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki memang keharusan. Tetapi, ada cara yang diajarkan Ustadz Adi Hidayat yang bersumber pada Al Quran agar rezeki yang didapat terus mengalir.
Seperti dari channel Youtube Shirathal Mustaqim, setidaknya ada dua level awal rezeki yang harus diketahui bagaimana cara mendapatkannya.
“Pertama adalah rezeki yang mutlak dicari dengan ikhtiar atau usaha. Anda berdagang, berbisnis, menjadi karyawan, dan sebagainya,” kata ustadz yang biasa disapa UAH ini.
Hal ini disesuai dengan keterangan di Surat An Najm ayat 39. Disebutkan bahwa manusia hanya memperoleh atas apa yang ia usahakan.
Dalam bekerja, kata dia, maka harus mengikuti tuntunan agama. Seperti, makan dari rezeki yang zat dan caranya halal (Al Baqarah: 168), selalu berbuat baik dan bertakwa (Ali Imran: 172), dan mengharap berkah dengan menjaga iman dan takwa (Al A’raf: 96).
Kunci utama dari itu semua, kata UAH, ada di Surat Al Isra ayat 76 – 82. Yaitu, melaksanakan shalat tahajud.
“Karena tahajud ini rahasia kekayaan para sahabat Nabi yang konglomerat. Seperti Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, bahkan Abu Bakar,” kata UAH.
Rahasia lain agar rezeki terus mengalir –selain melakukan usaha—adalah bersyukur. “Ada rezeki yang akan turun itu karena kita bersyukur,” sambung UAH.
Hal itu tertuang dalam Surat Ibrahim ayat 7. Siapa saja yang bersyukur, maka nikmat dan rezekinya pasti ditambah.
Sumber : Shirathal Mustaqim
Berusaha bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki memang keharusan. Tetapi, ada cara yang diajarkan Ustadz Adi Hidayat yang bersumber pada Al Quran agar rezeki yang didapat terus mengalir.
Seperti dari channel Youtube Shirathal Mustaqim, setidaknya ada dua level awal rezeki yang harus diketahui bagaimana cara mendapatkannya.
“Pertama adalah rezeki yang mutlak dicari dengan ikhtiar atau usaha. Anda berdagang, berbisnis, menjadi karyawan, dan sebagainya,” kata ustadz yang biasa disapa UAH ini.
Hal ini disesuai dengan keterangan di Surat An Najm ayat 39. Disebutkan bahwa manusia hanya memperoleh atas apa yang ia usahakan.
Dalam bekerja, kata dia, maka harus mengikuti tuntunan agama. Seperti, makan dari rezeki yang zat dan caranya halal (Al Baqarah: 168), selalu berbuat baik dan bertakwa (Ali Imran: 172), dan mengharap berkah dengan menjaga iman dan takwa (Al A’raf: 96).
Kunci utama dari itu semua, kata UAH, ada di Surat Al Isra ayat 76 – 82. Yaitu, melaksanakan shalat tahajud.
“Karena tahajud ini rahasia kekayaan para sahabat Nabi yang konglomerat. Seperti Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, bahkan Abu Bakar,” kata UAH.
Rahasia lain agar rezeki terus mengalir –selain melakukan usaha—adalah bersyukur. “Ada rezeki yang akan turun itu karena kita bersyukur,” sambung UAH.
Hal itu tertuang dalam Surat Ibrahim ayat 7. Siapa saja yang bersyukur, maka nikmat dan rezekinya pasti ditambah.
Sumber : Shirathal Mustaqim
Berita Terkait
Umat Muslim Lebih Dari 30 Negara Datang Ke Masjid Agung Taipei Untuk Merayakan Ramadhan
Restorasi Al-Qur’an Berusia 500 Tahun Telah Selesai
6 Tips Berpuasa di Hari Pertama Ramadhan