Sedikitnya 70 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam musibah banjir bandang di provinsi Parwan, Afghanistan, Rabu 26 Agustus 2020. Banjir menghantam kota Charikar pada Rabu pagi saat orang-orang masih tertidur.
Juru bicara pemerintah provinsi Parwan, Waheeda Shakar, mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas dalam banjir bandang kali ini adalah wanita dan anak-anak. Ia meyakini angka korban tewas akan bertambah.
Gubernur Parwan, Fazludin Ayar, mengatakan kepada awak media bahwa, “ratusan orang mungkin meninggal” akibat musibah ini.
Sejumlah foto dari Charikar memperlihatkan petugas penyelamat mencari korban selamat di puing-puing bangunan dan berbagai ruas jalan yang dipenuhi material lumpur tebal. Terlihat juga warga sekitar yang berusaha menyelamatkan barang-barang mereka dari reruntuhan rumah.
“Ada dua keluarga di wilayah kami yang masih tertimpa puing bangunan,” kata Abdul Majid, seorang warga Charikar, kepada saluran televisi Tolo News.
“Kami membutuhkan lebih banyak petugas untuk membantu penyelamatan,” sambungnya, dikutip dari BBC.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah memerintahkan jajarannya untuk memberikan bantuan darurat ke semua korban terdampak banjir.
Wilayah utara dan timur Afghanistan sering diguyur hujan deras selama musim panas. Kondisi ini kerap memicu banjir bandang dan juga tanah longsor.
Sebelumnya pada bulan ini, sebanyak 16 orang — sebagian besar anak-anak — tewas dalam musibah banjir bandang yang menghantam sebuah desa di provinsi Nangarhar.
Pakistan, negara tetangga Afghanistan, juga sama-sama dilanda banjir yang diakibatkan hujan deras. Total korban tewas dalam musibah banjir di Pakistan dilaporkan mencapai 90 orang.
Sumber : indusdotnews, BBC
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!