Saat ini warga masyarakat Taiwan tengah merayakan festival hari berkasih sayang atau hari Valentine.
Festival Qixi – 七夕 atau yang biasa disebut dengan hari Valentine warga Tionghoa selalu diperingati setiap tanggal 7 bulan 7 dalam kalender penanggalan Cina, oleh karena itu perayaan ini juga seringkali disebut Perayaan Double Seventh.
Tahun 2020 ini, perayaan Qixi jatuh pada hari Selasa (25/08/2020). Namun tahukah kalian bagaimana latar belakang perayaan ini?
Dalam mitologi tradisional Cina, perayaan Qixi merupakan hari dimana pertemuan antara seorang gembala sapi dan gadis bidadari penenun terjadi. Cerita ini telah melegenda sejak jaman Dinasti Han.
Dikisahkan, seorang penggembala ternak bernama Niulang sebelumnya tinggal bersama kakak dan saudari iparnya. Suatu hari, saudari iparnya meminta Niulang untuk menggembalakan 9 ekor kerbau ke padang rumput, tapi ia harus kembali dengan 10 ekor kerbau. Jika tidak, ia tidak diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Dalam kegalauannya, Niulang menemukan seekor kerbau tua, yang ternyata dapat berbicara. Niulang dan si kerbau tua pun menjadi teman baik. Menurut desas-desus, kerbau ini sebelumnya merupakan bintang Taurus dan karena sebuah kesalahan dikirim ke bumi sebagai seekor kerbau.
Suatu hari, Niulang bersama si kerbau berkunjung ke sungai. Di sungai tersebut, Niulang melihat 7 orang bidadari yang sedang mandi di sungai. Si kerbau kemudian mengatakan kepada Niulang, jika ia berhasil memiliki pakaian salah seorang bidadari, maka bidadari tersebut dapat menjadi kekasih bahkan istrinya. Niulang pun kemudian menyembunyikan salah satu pakaian bidadari. Selesai mandi, para bidadari bersiap pulang ke kahyangan, sayangnya salah satu bidadari, yaitu Zhinu tidak dapat menemukan pakaiannya. Bidadari lain terkejut dan merasa ketakutan, mereka pun segera pulang, meninggalkan Zhinu sendiri.
Saat melihat Zhinu sendiri dan bersedih, ia pun kemudian mengembalikan pakaian Zhinu. Mereka kemudian saling jatuh cinta dan menikah.
Pernikahan Niulang dan Zhinu berbuah 2 orang anak kembar, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Mereka hidup bahagia, hingga orang tua Zhinu akhirnya mengetahui bahwa putrinya menikah dengan manusia.
Raja dan Ratu Langit membawa Zhinu kembali pulang ke kahyangan. Mengetahui hal tersebut, Niulang sangat sedih. Si kerbau yang berada di masa kritis kemudian memberi tahu Niulang, setelah ia mati, pakailah kulit kerbaunya dan jadikan sepatu untuk membantu Niulang terbang, bertemu Zhinu. Niulang pun mengikuti permintaan si kerbau dengan membawa kedua anaknya.
Niulang berhasil bertemu dengan Zhinu, tapi Ratu Langit menggunakan jepit rambutnya untuk membatasi pertemuan itu, membuat mereka tetap terpisah. Burung pica-pica (喜鵲) merasa tersentuh dan membantu mereka, membuat sebuah jembatan penghubung sehingga kedua kekasih dapat bersama lagi. Melihat hal ini, Ratu Langit pun kemudian mengizinkan mereka bertemu setiap tanggal 7 bulan 7 (penanggalan Tionghoa). Di hari ini, kalian dapat melihat Altair (Niulang) dan Vega (Zhinu) berada di sisi yang saling berseberangan di langit menyentuh sisi terdekatnya.
Menurut rumor, di Hari Qixi pasti akan terjadi hujan, entah lama ataupun sebentar. Hal ini disebabkan karena Zhinu merasa tersentuh karena ia akhirnya dapat bersatu lagi dengan Niulang.
Festival Qixi sendiri sangat terkenal di daerah Asia Timur, sebab di Jepang sendiri Festival Qixi dikenal dengan Festival Tanabata dan telah diperkenalkan oleh Ratu Koken di tahun 755. Festival Tanabata sendiri diselenggarakan sejak zaman Heian dan kemudian menjadi salah satu festival populer rakyat di zaman Edo.
Sementara di Korea, Festival Qixi disebut dengan Chilseok. Meskipun mitologi atau ceritanya sedikit berbeda, namun tetap berkisar pertemuan 2 orang kekasih yang terpisahkan dan kemudian dapat bertemu setahun sekali.
Wah unik sekali ya tradisi masyarakat Tionghoa yang satu ini!
Sumber : CCTV百家讲坛官方频道, Taiwannews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan