Gempa tektonik bermagnitudo 5,1 mengguncang wilayah Selat Sunda, Rabu pagi 26 Agustus 2020, pukul 06.27.59 WIB, dengan magnitudo 5,1. Badan Meteotologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.
Menurut Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG yang dihubungi, pusat sumber atau episenter gempa terletak di laut. “Berjarak 141 kilometer arah selatan Kota Agung, Tanggamus, Lampung,” ujarnya, pada hari Rabu, 26 Agustus 2020.
Menurut data BMKG sebelumnya, magnitudo gempa 5,3, berlokasi di koordinat 6.71 LS – 104.57 BT. Jaraknya berkisar 112 kilometer barat daya Sumur, Banten, dengan kedalaman 10 kilometer.
Hasil pemutakhiran data lainnya oleh BMKG, sumber gempa berkedalaman 43 kilometer. “Gempa dangkal ini dipicu aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia di zona Megathrust,” katanya. Mekanisme gempa berupa pergerakan sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempa dirasakan di sebagian daerah di Banten sebelah barat seperti Labuan dengan skala intensitas IV MMI. Gempa dirasakan banyak orang di dalam rumah dan sebagian di luar rumah hingga bisa membuat gerabah pecah dan pintu atau jendela berderik serta dinding berbunyi.
Lindu itu juga terasa di Pandeglang dengan skala intensitas II MMI dan Tanggamus, Lampung sekitar I-II MMI. Gempa di daerah tersebut dirasakan sebagian orang di dalam rumah dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sejauh ini BMKG belum mendapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa.
Sumber : OnNews, Tempo
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’