Seorang wanita asing yang diidentifikasi berasal dari Vietnam yang menjalankan bisnis salon penata rambut di Tainan ditangkap pada awal bulan ini dan akan dideportasi karena dia tidak memiliki izin untuk menjalankan bisnis tersebut, kata Badan Imigrasi Nasional (NIA) cabang selatan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (18/08/2020).
Berdasarkan informasi baru-baru ini, petugas imigrasi dan pejabat dari Biro Urusan Tenaga Kerja kota Tainan menggerebek salon yang terletak di dekat Taman Industri Yongkang dan menemukan seorang tenaga kerja wanita migran itu tengah menata rambut pelanggan, menurut Huang Chun-ching, wakil kepala dari NIA cabang Tainan.
Tenaga kerja wanita migran asal Vietnam yang diidentifikasi hanya sebagai Ah-he ini kemudian ditangkap, diinterogasi, dan dikirim ke pusat penahanan pekerja migran di kota Kaohsiung, dimana dia menunggu untuk dideportasi ke negara asal, kata Huang.
Dalam penyelidikan awal, pihak berwenang menemukan bahwa Ah-he telah bekerja secara legal di Taiwan sebelumnya sebagai pengasuh migran.
Ia kemudian telah mengajukan permohonan lagi untuk kembali bekerja setelah kontrak pertamanya berakhir, kata Huang.
Ketika Ah-he tiba di Taiwan pada akhir tahun 2019 untuk memulai kontrak kerja keduanya, dia tidak muncul di bandara atau menghubungi pihak agensi ketenagakerjaan tempat dia dipekerjakan untuk bekerja sebagai pengasuh migran, kata Huang.
Dia mengatakan wanita, yang merupakan seorang penata rambut di Vietnam itu bekerja sama dengan pacar Vietnamnya yang ada di Taiwan untuk menyewa sebuah bangunan kecil di kota Tainan untuk digunakan sebagai salon rambut, yang dibuka sekitar enam bulan lalu.
Salon rambut ini berhasil menarik banyak pekerja migran yang berbasis di kawasan industri terdekat, kata Huang.
Pelanggan yang berada di salon rambut saat penggerebekan mengatakan dia direkomendasikan oleh seorang temannya yang juga merupakan pelanggan Ah-he.
Namun pelanggan itu tidak tahu bahwa penata rambut tersebut adalah pekerja migran ilegal yang tidak berdokumen dan telah membuka usaha bisnis secara ilegal di lokasi tersebut, menurut Huang.
Sumber : ETtoday LIVE, UDNNews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan