Gadis bernama lengkap Aulia Sayidina (19 tahun) merupakan salah seorang keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) yang turut mendatangi kantor Bupati Asahan di Jalan Jenderal Sudirman, Kisaran pada Senin (10/8/2020) hanya bisa menangis menceritakan kondisi abang kandungnya, M Raju Maulana, yang saat ini masih berada di Malaysia.
Sejak terjadi pandemi Covid-19 dan pemerintah negeri jiran memutuskan memberlakukan lockdown, membuat abangnya kini hidup terlunta-lunta akibat tak lagi bekerja.
“Di sana dia sekarang numpang-numpang, antara makan nggak makan di sana. Mau pulang nggak bisa karena nggak ada duit, udah tiga bulan nggak kerja,” sebut Dina sembari menghapus air matanya, Senin (10/8/2020).
Dina menyebutkan, awalnya abangnya berangkat ke negeri jiran untuk bekerja sebagai buruh kebun.
Lantaran pekerjaannya telah usai, Raju kemudian berinisiatif mencari pekerjaan lainnya, yaitu menjadi buruh di pabrik kilang plastik di Johor, Malaysia.
Namun, lokasi tempat abangnya bekerja tidak bisa beroperasi, karena adanya kebijakan lockdown di Malaysia. Sehingga kini Raju terjebak di negeri jiran tersebut.
“Dia pun hubungi kami lewat facebook. Itu pun pinjam hape orang. Awalnya dia berangkat kerja supaya bisa kirimi kami di sini uang. Tapi karena keadaan sekarang, dia udah jual hapenya, jual bajunya untuk bertahan hidup. Sekarang kami yang malah kirimi dia uang, untuk makan dia di sana,” ungkapnya.
Ia pun berharap, Pemkab Asahan segera memfasilitasi kepulangan abangnya beserta ratusan warga Asahan lainnya yang kini masih berada di Malaysia.
“Ya kami harap pemerintah bisa pulangkan abang kami. Itu aja yang kami tuntut,” ucapnya.
Sumber : Tribun MedanTV, Fase Berita
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’