Jurnalis senior Czech TV, Jakub Szántó, melakukan wawancara eksklusif dengan Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, untuk membahas hubungan bilateral Taiwan-Republik Ceko, langkah sukses penanganan wabah model Taiwan, hubungan lintas selat, dan isu Hong Kong.
Jakub Szántó memulai wawancara dengan pertanyaan tentang hubungan perdagangan antara Taiwan dan Republik Ceko. Joseph Wu menjelaskan Republik Ceko adalah negara tujuan investasi terbesar keempat di Eropa bagi Taiwan, khususnya untuk industri mesin perkakas, dan teknologi komunikasi. Dalam kunjungan Ketua Senat Republik Ceko, Miloš Vystrčil, yang akan berlangsung pada tanggal 30 Agustus mendatang, Miloš Vystrčil juga akan membawa serta para pelaku usaha untuk membicarakan berbagai kesempatan bisnis.
Jakub Szántó melanjutkan wawancara dengan isu marginalisasi terhadap Taiwan yang dilakukan oleh WHO, sehingga Taiwan tidak bisa memperoleh informasi terbaru tentang wabah virus korona Wuhan (Covid-19). Joseph Wu menjelaskan hal tersebut memang telah sangat menyulitkan Taiwan. Pada bulan Desember 2019, ketika berita tentang pneumonia misterius di Tiongkok muncul, Taiwan sudah mengirimkan surat kepada WHO, dan instansi kesehatan di Tiongkok untuk meminta keterangan, tetapi mereka tidak memberikan balasan.
Pengalaman pahit yang pernah dialami Taiwan ketika wabah SARS terjadi pada tahun 2003, membuat pemerintah selalu waspada terhadap penyakit radang paru-paru menular. Oleh karena itu, pemerintah dengan segera mendirikan Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC), yang didukung oleh seluruh jajaran kementerian untuk menangkal penyebaran wabah, dengan informasi yang transparan dan terbuka. Ini adalah kunci keberhasilan penanganan wabah di Taiwan.
Selanjutnya, Jakub Szántó bertanya tentang makna kunjungan Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar, ke Taiwan. Joseph Wu menjelaskan bahwa kunjungan tersebut adalah kunjungan pertama pejabat tinggi AS dalam 41 tahun terakhir, dan memperlihatkan eratnya hubungan antara Taiwan dan AS yang terjalin selama beberapa tahun terakhir.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, saat ini juga sedang melakukan kunjungan ke Republik Ceko, dan dalam pidatonya di gedung senat, ia mengatakan bahwa Taiwan, Republik Ceko dan Amerika Serikat sama-sama menjunjung nilai-nilai demokrasi, dan kebebasan. Joseph Wu juga mengatakan Taiwan dengan gembira telah menyaksikan negara-negara sehaluan terus memperdalam hubungan dengan Taiwan.
Mengenai hubungan lintas selat, Joseph Wu mengatakan Taiwan memiliki presiden yang dipilih langsung oleh masyarakat, badan legislatif, hubungan diplomatik, sistem pertahanan nasional, dan kebebasan pers. Semua hal tersebut memperlihatkan keberadaan otonomi dan kedaulatan yang dimiliki Taiwan, tetapi Tiongkok terus menerus melancarkan ancaman terhadap Taiwan. Ketika Menteri Kesehatan AS mengunjungi Taiwan, pesawat tempur Tiongkok terus menimbulkan gangguan dengan berputar-putar di Selat Taiwan.
Setelah Hong Kong kehilangan sistem demokrasi, dikhawatirkan otoritarianisme Tiongkok akan menyebar ke Taiwan. Sebagai negara yang berdiri di garis terdepan dalam menentang tindakan otoriter tersebut, Taiwan harus dapat mempertahankan diri, dan menahan penyebaran autokrasi Tiongkok. “Saya yakin komunitas internasional akan terus memberikan dukungan kepada Taiwan,” Joseph Wu menjelaskan.
Jakub Szántó kemudian melanjutkan pertanyaan dengan isu Xinjiang. Joseph Wu menjelaskan bahwa tindakan pemerintah Tiongkok di Xinjiang adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan, di mana kebudayaan dan hak masyarakat untuk memeluk agama dirampas. Penganiayaan tersebut tidak hanya terjadi di Xinjiang, tetapi juga terhadap penganut agama Buddha di Tibet, serta umat Kristen dan Katolik.
Di akhir wawancara, Joseph Wu menyampaikan sambutannya kepada Kepala Senat Republik Ceko beserta rombongan yang akan datang berkunjung ke Taiwan dalam waktu dekat, serta memperlihatkan masker yang didesain khusus dengan sulaman bendera Taiwan dan Republik Ceko, sebagai simbol kuatnya persahabatan antara Taiwan dan Republik Ceko meskipun di tengah berlangsungnya wabah.
Sumber : 新唐人亞太電視台NTDAPTV, Taiwan Today
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan