Petugas bea cukai di Keelung menyita sebanyak 71 paket yang dikirimkan melalui pengiriman laut yang berisi 208.000 masker buatan Taiwan, pada Jumat (14/08/2020) lalu.
Karena pandemi terus merajalela, masker buatan Taiwan sangat diminati oleh berbagai kalangan. Hal ini telah menciptakan peningkatan jumlah barang palsu yang murah yang tidak diketahui asalnya dari China, Hong Kong dan tempat-tempat lain yang mengklaim sebagai masker bedah buatan Taiwan.
Hal ini telah mendorong petugas bea cukai dan otoritas terkait untuk memperketat razia paket kiriman barang khususnya masker bedah, laporan media CNANews.
Menurut data statistik dari Administrasi Bea Cukai Taiwan, pihaknya melaporkan total 454 kasus penyelundupan masker tiruan yang berhasil dibongkar aparat berwenang hanya dalam jangka waktu 7 hari dari 10 Agustus hingga 16 Agustus 2020.
Selain itu bea cukai Taiwan juga telah menyita 9.604 kotak yang masing-masing berisi 50 masker, dengan total 480.206 masker bedah tiruan yang menggunakan label buatan Taiwan, padahal itu adalah masker buatan China.
Pejabat bea cukai Taiwan mengatakan penyitaan telah dilakukan melalui angkutan udara dan laut. Pada tanggal 14 Agustus saja, petugas bea cukai Keelung melaporkan 60 kasus penyelundupan masker palsu yang menyebabkan ditemukannya 71 kotak dengan total 208.000 masker bedah tiruan yang memiliki label buatan Taiwan yang palsu.
Pihak berwenang mendesak konsumen di Taiwan untuk tidak membeli masker yang tidak jelas asalnya atau yang diberi label tidak jelas secara online. Inspeksi perbatasan yang diperketat sedang dilakukan bersama oleh Administrasi Bea Cukai, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Biro Perdagangan Luar Negeri.
Sumber : TVBS NEWS, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan