Wow! Masker Covid-19 Terbuat dari Emas Termahal di Dunia, Harganya Capai Rp 22 M!

Perusahaan perhiasan asal Israel Yvel saat ini sedang merancang masker virus corona termahal di dunia yang harganya ditaksir mencapai Rp 22 miliar.

Dilansir dari laman The Asia One pada hari Jumat (14/8/2020), masker tersebut terbuat dari 250 gram emas putih 18 karat dan dihiasi dengan lebih dari 3.600 berlian putih dan hitam, dengan berat total 270 gram.

Cuttack businessman protects himself from Covid-19 with gold mask ...
foto : TheIndianExpress

Untuk harganya cukup mengejutkan yakni sekitar 1,5 juta dolar atau sekitar Rp 22,2 miliar untuk kurs mata uang saat ini.

“Uang mungkin tidak dapat membeli segalanya, tetapi jika itu dapat membeli masker Covid-19 yang sangat mahal dan pria itu ingin memakainya dan berjalan-jalan dan mendapatkan perhatian. Dia seharusnya senang dengan itu, “kata salah satu pemilik dan desainer bersama Yvel, Isaac Levy.

Masker supermahal tersebut sudah dibeli oleh salah satu miliarder asal China namun belum disebutkan identitasnya.

Levy menambahkan bahwa dia berterima kasih kepada sang miliarder atas kesempatan itu, karena membuat masker mahal tersebut memberi cukup pekerjaan bagi karyawannya untuk mendapatkan penghasilan di tengah pandemi.

Masker termahal di dunia tersebut juga akan dibekali filter N99 sesuai permintaan klien yang dapat berfungsi secara optimal.

Levy juga mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa dia memilih 25 pembuat perhiasan dan pembuat berlian untuk bekerja secara bergiliran untuk proyek tersebut.

Israeli jeweler says he's making the world's most expensive ...
foto : ABCNews

“Di hari-hari yang penuh gejolak ini, setiap pesanan yang kami terima membantu menjalankan operasi sehari-hari perusahaan dan membawa mata uang asing ke negara yang membutuhkan semua bantuan dari kami para industrialis,” ujar Levy.

Belakangan ini tren masker dengan desain yang mewah dan harga yang mahal banyak bermunculan. Mulai dari berbahan baku emas hingga bertahtakan berlian.

Sumber : KTLA 5, The Asia One

Loading

You cannot copy content of this page