Taiwan menyatakan tak ingin menjadi ‘The Next Hong Kong’ yang berubah usai memberlakukan Undang-undang Keamanan Nasional yang disahkan China. Taiwan menuding China memiliki rencana untuk mengubah negara pulau itu.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menerima kunjungan pejabat senior AS dalam pertemuan tingkat tinggi.
Seperti dilansir AFP, Selasa (11/8/2020) tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong semakin meningkat sejak China memberlakukan UU Keamanan nasional di Hong Kong pada bulan Juni lalu. Politisi oposisi didiskualifikasi dan aktivis ditangkap sejak UU ini berlaku.
Tindakan keras tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bagi Taiwan, sebuah pulau dengan 23 juta penduduk yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri. China pun berjanji akan merebut China kembali suatu saat nanti.
Menteri Luar Negeri Joseph Wu mengatakan Taiwan hidup di bawah ancaman terus-menerus karena kebebasannya diambil oleh China. Dia mengatakan itu dalam pertemuan langka dengan Menkes AS Alex Azar di Taipei pada hari Selasa (11/8).
“Kehidupan kita sehari-hari menjadi semakin sulit karena China terus menekan Taiwan agar menerima kondisi politiknya, kondisi yang akan mengubah Taiwan menjadi Hong Kong berikutnya,” katanya.
Menkes Azar berada di Taipei untuk kunjungan tiga hari yang dianggap sebagai kunjungan tingkat tertinggi dari Amerika Serikat sejak mengalihkan pengakuan diplomatik dari pulau itu ke China pada 1979.
Kunjungan itu dilakukan ketika hubungan antara AS dan China sedang dalam kekacauan, keduanya bentrok karena berbagai masalah, dari mulai perdagangan, militer dan keamanan, serta pandemi virus Corona.
Selama kunjungannya, Azar memuji demokrasi Taiwan dan keberhasilannya memerangi virus Corona.
Sumber : 自由時報電子報, AFP, NewTalk, Liberty Times
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan