Sejumlah WNI Mencoba Bertahan dalam Badai Ekonomi di Tengah Lockdown Corona!

Sudah 16 tahun Zurlia Usman, asal Malang, membuka sebuah butik di Melbourne. Namun akibat aturan pembatasan tahap empat terkait pandemi COVID-19, ia terpaksa harus menutup sementara bisnisnya.

foto : Detik

Bisnis Zurlia, yakni butik Emaan, menjadi satu dari ribuan bisnis yang terkena dampak sejak Pemerintah Victoria menutup sementara usaha yang tidak termasuk kebutuhan pokok dan mendesak, mulai Rabu malam (5/08).

“Setelah turun pendapatan karena pembatasan pertama selama tiga minggu, kami sempat berharap bisa naik lagi pelan-pelan setelah dilonggarkan, ternyata di luar dugaan harus tutup sementara lagi.”

Zurlia mengaku jika pengeluaran terbesarnya saat ini adalah membayar uang sewa bangunan yang terletak di kawasan Coburg, sekitar 7 kilometer dari pusat kota Melbourne.

“Yang memberatkan untuk bisnis kami adalah sewa gedung yang cukup tinggi,” ujarnya.

Eman Butik
foto : Detik

Namun, ketika kebijakan tahap keempat mulai diberlakukan pekan lalu, Reygi yang berstatus tenaga ‘casual’ di bidang konstruksi, tidak lagi menerima panggilan kerja.

Ini karena Pemerintah Victoria hanya mengizinkan lima orang di situs kontruksi berskala kecil.

Reygi yang sudah bekerja di bidang konstruksi sejak November 2019 tidak lagi memiliki penghasilan dan terpaksa mengandalkan tabungan untuk bertahan hidup.

“Sebenarnya proyek berjalan seperti biasa. Tapi karena saya pekerja serabutan, jadi saya harus menunggu kabar dari supervisor kapan bisa bekerja lagi,” kata Reygi yang berasal dari Bali.

Badai Puncak Covid-19 di Indonesia Akan Tiba
foto : popularitas

Kepada ABC, ia mengatakan sejak awal pandemi di Australia, jam kerjanya tidak beraturan mengikuti kebijakan yang berubah-ubah di Victoria.

“Sejak Maret akhir sudah terasa bedanya. Saya berharap agar Victoria paling tidak kembali ke tahap tiga, agar ada peluang kerja lebih banyak sesuai kebijakan yang berlaku.”

Sumber : ABC Indonesia

Loading

You cannot copy content of this page