tanah longsor dan banjir secara luas. Sedikitnya 31 orang tewas dan sekitar 11 orang lainnya dilaporkan masih hilang akibat bencana alam ini.
Seperti dilansir AFP, Senin (10/8/2020), hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Korsel sejak awal bulan ini.
Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel, nyaris separuh dari total korban tewas terjadi dalam tiga hari terakhir. Hujan deras diperkirakan masih akan mengguyur beberapa hari ke depan.
Sejak Jumat (7/8) lalu, lebih dari 3.700 orang kehilangan tempat tinggal usai banjir menerjang wilayah selatan Korsel.
Secara keseluruhan, nyaris 6 ribu orang harus mengungsi dari rumah-rumah mereka di berbagai wilayah Korsel, dengan sekitar 4.600 orang memilih bertahan di kamp penampungan sementara.
Sedikitnya 30 orang tewas akibat tanah longsor dan banjir di Korsel. Salah satu korban merupakan seorang kakek berusia 80-an tahun yang ditemukan tewas setelah tertimbun longsor bersama traktornya.
Dua korban lainnya merupakan seorang pria berusia 61 tahun dan seorang wanita berusia 59 tahun yang ditemukan tewas setelah rumah mereka tertimbun tanah longsor.
Otoritas Korsel merilis peringatan longsor untuk 24 wilayah. Sedikitnya 667 tanah longsor dilaporkan terjadi di Korsel sepanjang bulan Agustus ini.
Menurut Badan Meteorologi Korea, hujan deras diperkirakan masih akan mengguyur dan memicu banjir karena topan Jangmi diprediksi menerjang wilayah selatan negara itu pada Senin (10/8) waktu setempat
Sumber : AFP
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!