Pengadilan Distrik Taipei pada hari Minggu (02/08/2020) menolak permintaan jaksa penuntut untuk menahan anggota parlemen independen Taiwan, Chao Cheng-yu dalam dugaan kasus suap dan malah memerintahkannya dibebaskan dengan jaminan sebesar NT$ 1 juta.
Meski demikian, pihak pengadilan menyetujui permintaan jaksa penuntut agar kepala kantor Chao, Lin Chia-chi ditahan, setelah sidang pengadilan.
Merasa tidak puas dengan putusan pengadilan, Kantor Kejaksaan Distrik Taipei mengatakan telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Taiwan atas putusan untuk membebaskan Chao.
Pengadilan Tinggi akan mempertimbangkan banding berdasarkan dokumen yang diajukan oleh jaksa penuntut melalui Pengadilan Distrik Taipei, tetapi hingga hari Senin (03/08) kemarin masih belum menerima pengajuan.
Para jaksa berpendapat pada persidangan hari Minggu bahwa penahanan baik Chao maupun Lin diperlukan karena keseriusan kejahatan mereka dan kemungkinan bahwa para tersangka dapat berkolusi untuk menghancurkan bukti atau melarikan diri dari Taiwan untuk menghindari jerat hukum.
Jaksa mengatakan mereka berencana untuk mendakwa Chao dan Lin atas tuduhan korupsi yang akan dijatuhi hukuman minimum lima tahun penjara.
Pengadilan Distrik Taipei berpendapat, karena sudah menyetujui mosi untuk menahan Lin dan menahannya dalam komunikasi, maka tidak perlu menahan Chao juga.
Oleh karena itu ia memutuskan untuk melepaskan anggota parlemen berusia 54 tahun itu dengan jaminan tetapi melarangnya meninggalkan negeri Formosa.
Legislator yang bermarkas di Taoyuan itu dituduh telah menerima suap untuk membantu dua penyedia layanan kamar mayat memungkinkan tanah pribadi mereka di Taman Nasional Yangmingshan untuk dizonasi ulang untuk penggunaan layanan kamar mayat.
Chao dilaporkan berhasil menekan Badan Konstruksi dan Perencanaan untuk mengizinkan kuburan dibangun di atas tanah tersebut setelah mengubah zonasi sebidang tanah agar tersedia untuk penggunaan pribadi.
Selama penggerebekan rumah Chao di Distrik Bade Taoyuan pada hari Jumat, jaksa menemukan uang tunai senilai NT$ 9,2 juta dalam sebuah tas, yang diyakini sebagai dana suap yang dibayarkanKuo Ke-ming, mantan ajudan anggota Partai Demokrat Progresif (DPP) yang berkuasa kepada anggota parlemen atas nama kedua perusahaan.
Sementara itu, dua orang penyedia layanan kamar mayat bermarga Chung dan Chen dibebaskan dengan jaminan masing-masing sebesar NT$ 1 juta dan NT$ 300.000 pada hari Sabtu setelah diinterogasi oleh jaksa penuntut.
Selain itu, kepala Kantor Manajemen Taman Nasional Yangmingshan yang bermarga Liu juga telah dibebaskan dengan jaminan sebesar NT$ 50.000. Namun ia masih akan menghadapi dakwaan melalaikan tugas dalam kasus dugaan suap ini, menurut jaksa penuntut.
Kantor Kejaksaan Distrik Taipei, sementara itu, masih meninjau mosi jaksa penuntut agar Kuo ditahan karena ia juga dituduh berperan sebagai perantara dalam kasus-kasus suap terpisah yang menargetkan 5 terdakwa lainnya dan mantan anggota parlemen Taiwan.
Chen Chao-ming dan Liao Kuo-tung dari oposisi Kuomintang (KMT), Su, mantan Ketua Partai Kekuatan Baru (NPP) dan mantan anggota parlemen Hsu Yung-ming dan mantan anggota legislatif DPP Taiwan, Mark Chen dituduh menerima suap dari pengusaha Lee Heng-lung untuk membantunya dalam pertempuran hukum melawan Grup Timur Jauh atas kepemilikan Pacific SOGO Department Store.
Sebelumnya pada hari Sabtu (01/08), Mark Chen yang berusia 84 tahun dibebaskan dengan jaminan sebesar NT$ 500.000.
Sidang pengadilan untuk meninjau permintaan jaksa penuntut untuk menahan Chen Chao-ming, Liao, Su, Hsu dan asisten mereka, serta Lee dan Kuo masih berlangsung hingga Senin malam.
Sumber : 三立LIVE新聞, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan