Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Rabu (29/07/2020) mengumumkan bahwa terdapat 2 antibodi baru yang kini sedang diteliti untuk mengobati pasien yang terpapar virus corona asal Wuhan, China (COVID-19).
Meski demikian, pihak ilmuwan Taiwan akan terlebih dahulu melakukan pengujian atau uji coba pada hewan sebelum antibodi tersebut disuntikkan ke pasien COVID-19.
Menurut pernyataan CECC Taiwan, Institut Penelitian Kesehatan Nasional (NHRI) dan Institut Kedokteran Pencegahan (IPM) dari Pusat Medis Pertahanan Nasional (NDMC) Taiwan bekerja sama untuk memilih antibodi yang tepat dalam pengembangannya sebagai terapi antibodi monoklonal untuk mengobati individu yang terinfeksi wabah corona.
Sejauh ini, tim peneliti telah menggunakan antibodi monoklonal untuk mengobati hamster yang terinfeksi virus corona.
Hasil percobaan menemukan titik terang dan membawa dampak yang signifikan, hal ini menunjukkan bahwa antibodi tersebut memiliki efek terapi yang diinginkan.
Untuk memverifikasi potensi terapi antibodi dari COVID-19, tim peneliti pertama kali menginfeksi sel dengan virus corona dan menemukan bahwa antibodi tersebut memiliki kemampuan yang signifikan untuk menghambat laju perkembangan virus.
Untuk melanjutkan penelitian, NHRI dan NDMC akan melakukan pengembangan dan uji klinis. Pihaknya berharap antibodi monoklonal baru ini dapat diproduksi secara massal dan dipasarkan sesegera mungkin, yang tidak hanya akan menguntungkan pasien corona tetapi juga menambahkan amunisi baru dalam upaya memerangi pandemi COVID-19.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan