Di tengah kekhawatiran bahwa Taiwan akan menghadapi kluster baru dari wabah virus corona asal Wuhan, China (COVID-19), Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan melaporkan pada hari Rabu (29/07/2020) sore bahwa tidak ada satu pun dari 189 orang yang melakukan kontak dengan pekerja migran asal Thailand yang terinfeksi COVID-19 dinyatakan positif corona.
Hasil tes uji COVID-19 dari 189 orang yang diidentifikasi CECC Taiwan tersebut menunjukkan hasil yang melegakan dimana seluruhnya menunjukkan hasil negatif COVID-19.
Kepanikkan ini dipicu pada hari Senin (27/07) tersiar kabar yang mengatakan bahwa seorang pekerja migran yang tinggal di wilayah Taiwan bagian utara yang kembali ke Thailand didiagnosis menderita COVID-19 pada tanggal 25 Juli 2020.
Pekerja migran asal Thailand itu diketahui memasuki wilayah Taiwan pada tanggal 17 Januari 2018 lalu dan meninggalkan Taiwan untuk kembali ke Thailand pada tanggal 21 Juli 2020.
Namun menurut CECC Taiwan, pekerja migran itu tidak memiliki gejala-gejala terpapar wabah corona dan bahkan tak memiliki demam saat ia berada di bandara Taiwan.
Setelah diberitahu tentang infeksi COVID-19 yang diderita pria itu oleh pejabat kesehatan Thailand, CECC Taiwan melacak 189 orang yang baru-baru ini melakukan kontak dengannya. Kontak terakhir termasuk 18 orang di asramanya, 11 karyawan di pabrik tempat dia bekerja, dan 160 karyawan perusahaan lainnya di Taiwan bagian utara.
Selama konferensi pers mingguannya pada hari Rabu sore, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan sekaligus kepala CECC Taiwan, Chen Shih-chung mengatakan bahwa tes antibodi asam nukleat dan serum yang diuji kepada 189 orang yang diketahui telah melakukan kontak dengan pekerja migran tersebut menunjukkan hasil yang negatif.
Chen mengatakan bahwa berdasarkan hasil tes, tampaknya tidak ada penularan wabah corona yang terjadi di pabrik Taoyuan dan sumber infeksinya hingga saat ini masih dalam penyelidikan.
Chen mengatakan pemahamannya adalah bahwa hasil tes pekerja Thailand tersebut adalah positif-lemah. Dia menambahkan bahwa pihak CECC Taiwan juga telah berkomunikasi dengan rekan-rekannya di Thailand dan meminta pekerja migran itu untuk dites kedua kalinya.
Pada hari Selasa (28/07/2020), Pemerintah Kota Taoyuan mengumumkan bahwa semua unit terkait dalam keadaan siaga tinggi. Unit pencegahan dan desinfeksi epidemi dari Administrasi Perlindungan Lingkungan mengirim dua kendaraan dan tujuh personel desinfeksi ke Distrik Xinwu, kota Taoyuan pada sore hari untuk melakukan desinfeksi komprehensif di area pabrik.
Menanggapi pemberitahuan yang diedarkan secara online oleh sebuah pabrik yang memperingatkan orang-orang untuk tidak pergi ke “Wilayah Taoyuan” untuk menghindari risiko infeksi, pejabat Kota Taoyuan mengatakan setiap orang yang telah melakukan kontak dengan pekerja telah ditempatkan di pusat karantina dan bahwa area pabrik telah didesinfeksi, laporan media TVBS.
Pejabat Kota Taoyuan mendesak warga masyarakat untuk tidak panik menanggapi berita ini.
Di luar pabrik dan asrama tempat tinggal pekerja migran tersebut, menurut CECC Taiwan pusat perbelanjaan adalah satu-satunya lokasi lain di Taoyuan yang diduga telah dikunjungi oleh pekerja migran asal Thailand bersama pacarnya pada hari libur.
Meski demikian, pihak CECC Taiwan masih akan terus melacak pergerakan pekerja migran tersebut sebelum ia kembali ke Thailand untuk memastikan sumber infeksi COVID-19 yang kini cukup meresahkan warga, khususnya yang bermukim di wilayah bagian utara Taiwan.
Sumber :自由時報電子報, TVBS
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan