Sebuah bus yang mangantarkan beberapa pelajar untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi nasional, alami kecelakaan di wilayah China Selatan, pada Selasa pagi (7/7/2020).
Melansir dari Newsweek pada Rabu (8/7/2020), bus melaju melewati lima jalur jalan hingga melewati garis lintasan dan tenggelam di danau.
Dalam kejadia itu, dilaporkan ada 21 orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka di wilayah selatan China. Departemen Pemadam Kebakaran Guizhou mengatakan sekitar 141 petugas pemadam kebakaran, termasuk 19 penyelam, dikirim ke tempat kejadian.
Seorang pejabat penyelamat mengatakan kepada Beijing News bahwa titik terdalam reservoir adalah 15 meter. Sementara, bus itu jatuh berada di kedalaman 10 meter. Saat ini, bus telah berhasil dikeluarkan dari danau Hongshan.
Sebuah video dari CCTV menunjukkan, bus itu mengemudi perlahan di jalur dalam dari jalur enam jalur di Anshun, provinsi Guizhou. Sebelum bus itu berbelok tajam ke jalur lalu lintas yang berlawanan, menabrak pagar pembatas dan jatuh ke danau. Penyebab dari kejadian belum diidentifikasi.
Newsweek menghubungi pengelola CCTV untuk memberikan komentar, tapi belum mebuah hasil. Menurut China Global Television Network, di antara 38 penumpang di dalam bus, empat siswa telah diidentifikasi.
Ujian masuk perguruan tinggi, yang dikenal dengan istilah gaokao belangsung Selasa itu setelah ditunda selama sebulan karena pandemi virus corona lanjutan yang terjadi di China. Menurut media pemerintah setempat, hampir 11 juta siswa di seluruh negeri diperkirakan mengambil jadwal ujian dua hari.
Di Beijing, yang menjadi pusat ujian telah mengatur protokol keselamatan terhadap krisis kesehatan global, termasuk pemeriksaan suhu dan pengecekan penggunaan masker. Pemerintah telah berusaha menahan wabah lonjakan gelombang kedua setelah pelacakan infeksi di Pasar Grosir Xinfadi, Beijing.
Dilaporkan di Beijing nol kasus baru corona pada Selasa (7/7/2020). Provinsi Guizhou dilaporkan pada Selasa (7/7/2020), sedang dilanda hujan lebat yang telah berlangsung selama berminggu-minggu dan mengakibatkan banjir meluas.
Para pejabat meteorologi telah memperingatkan para orang tua untuk secara hati-hati mempersiapkan perjalanan anak-anaknya ke sekolah selama hujan deras.
Menurut pemerintah setempat, ujian di beberapa bagian provinsi Anhui telah tertunda karena banjir terburuk terjadi lagi, setelah 50 tahun silam.
Administrasi metrologi China memperkirakan pada Selasa (7/7/2020), terjadi hujan dengan curah hujan 250 hingga 280 milimeter di seluruh provinsi Guizhou, Anhui, Hunan, dan Hubei.
Pada Jumat, dilaporkan 119 orang telah meninggal atau hilang di seluruh negeri karena hujan badai. Kecelakaan bus serupa terjadi di barat daya China pada 2018, ketika sebuah bus melewati sebuah jembatan di kota Chongqing dan jatuh lebih dari 160 kaki ke Sungai Yangtze.
Sebanyak tiga belas orang meninggal setelah seorang penumpang menyerang pengemudi bus, sehingga menyebabkan pengemudi kehilangan kendali.
Sumber : TVBS News, Newsweek
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!