Seorang supir bus Taichung yang secara verbal melecehkan dan menolak memberikan layanan transportasi umum kepada seorang pekerja migran karena memakai parfum yang menurut sang supir terlalu wangi, menuai kontroversi.
Insiden ini memicu kemarahan tak hanya di kalangan pekerja migran namun juga menjadi buah bibir para netizen Taiwan.
Hal ini juga menyebabkan perusahaan bus tersebut didenda oleh pemerintah kota Taichung pada hari Sabtu (04/07/2020).
Sebuah video YouTube yang diunggah pada hari Jumat (03/07) menunjukkan bahwa pengemudi bus yang bermarga Chao, turun dari bus yang dikendarainya saat melihat sejumlah pekerja migran mengantri untuk naik ke dalam bus no.97.
Chao memberhentikan busnya dan kemudian turun ke halte untuk mencium aroma tubuh sebanyak 3 pekerja migran pria yang menunggu di halte bus persimpangan Youshi-You 9 di Taman Industri Yu Shi, kota Taichung.
Setelah mengecek aroma tubuh pekerja migran tersebut hanya 2 orang pekerja migran yang diizinkan naik karena diduga tidak memiliki aroma parfum yang menyengat.
Namun ada 1 orang pekerja migran yang hanya bisa menghela nafas harus berjalan kaki di tengah teriknya panas sinar matahari karena mendapatkan perlakuan tak adil tersebut.
Setelah mengantri lama di tengah udara terik, pekerja migran ini malah tak diizinkan naik ke bus yang dikendarai Chao karena dinilai terlalu wangi.
Dengan wajah tak bersahabat, Chao menolak pekerja migran tersebut naik ke dalam busnya dan memberi isyarat dengan tangannya untuk mengusir pekerja migran tersebut, dilihat dari tayangan video.
Namun, pemilik video tersebut lantas mengikuti Chao yang melaju ke halte berikutnya. Namun alangkah terkejutnya para penonton melihat perlakuan Chao yang sangat diskriminatif.
Pasalnya di halte berikutnya, Chao tidak memberlakukan perlakuan yang sama kepada penumpang yang merupakan warga Taiwan.
Ia hanya membuka pintu dan mengizinkan penumpang tersebut masuk tanpa mencium aroma tubuh penumpang tersebut layaknya hal yang ia lakukan kepada pekerja migran tadi.
Hal ini sontak menuai kemarahan di kalangan pekerja migran yang merasa dilecehkan dengan tindakan Chao.
Tak berhenti di situ saja, perlakuan diskriminatif Chao kembali terjadi dan terekam kamera di menjelang akhir video.
Chao yang sedang emosi terekam kamera berteriak dan secara verbal melecehkan pekerja migran lainnya.
Ia meminta pekerja migran tersebut untuk turun dari bus karena terlalu wangi dan memakai terlalu banyak parfum.
“Keluar! Kamu terlalu banyak memakai parfum !,” teriak Chao yang diabadikan dalam video singkat tersebut.
Menanggapi insiden ini, Huang Yu-yao, manajer Bus Southeast mengatakan setelah diberitahu tentang masalah tersebut oleh pihak agensi pekerja migran, penyelidikan menemukan bahwa Chao berpendapat dia alergi terhadap parfum dan memiliki reaksi alergi pada kulitnya.
Namun, Huang menegaskan tindakan Chao yang melecehkan penumpang secara verbal dan bertindak diskriminatif adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi.
Chao dikabarkan merupakan supir bus yang baru bertugas sekitar dua bulan dan sebagian besar melayani rute antara Sekolah Menengah Nasional Yuanli dan Bandara Taichung melalui Taman Industri Yu Shi, kata Huang.
Huang menambahkan bahwa pengemudi harus memberi tahu perusahaan bus tempat ia bekerja jika dia memiliki masalah alergi terhadap aroma parfum.
Saat ini, pengemudi masih melayani rute yang sama, tetapi telah diminta oleh perusahaan untuk tetap memakai masker bedah saat sedang mengemudikan bus tersebut dan untuk membuka jendela di samping kursi pengemudi untuk mendapatkan udara segar, kata Huang.
Huang melanjutkan, jika Chao masih terus memiliki reaksi alergi, maka ia akan ditanya apakah dia ingin pindah ke rute bus lain, untuk menengahi permasalahan ini.
Chen Wen-cheng, wakil kepala Kantor Transportasi Umum dan Sistem Transit Cepat kota Taichung mengatakan manajemen Bus Souteast telah didenda sebesar NT$ 5.000 atas insiden ini.
Kamera keamanan yang dipasang di bus juga akan ditinjau untuk mencari pelanggaran terkait lainnya, kata Chen.
Chen berharap tidak ada kejadian serupa yang kembali terulang di masa yang akan datang, yang dinilai dapat berdampak buruk pada kenyamanan pekerja migran yang ada di Taiwan.
Sumber : Jaye TV Taiwan, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan