Surani, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi kini boleh merasa tenang setelah diselamatkan oleh Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) untuk Arab Saudi di Jeddah.
Dilansir dari The Jakarta Post, Surani dilaporkan tidak diizinkan untuk pulang ke Indonesia dan sering dikurung di sebuah ruangan tanpa makanan.
Hal ini terjadi setelah majikan awalnya meninggal dan kemudian anggota keluarga lain dari majikan yang meninggal itu mengambil alih.
Surani sebelumnya telah bekerja di tempat tersebut selama 18 tahun. Diketahui penyiksaan itu telah terjadi selama dua tahun belakangan atau setelah 16 tahun dia bekerja dengan majikannya.
Perempuan berumur 45 tahun ini dikabarkan berasal dari Mojorejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Surani mulai bekerja di Arab Saudi pada tahun 2002 lalu.
“Berdasarkan informasi yang kami terima dari keluarganya, ia diperlakukan dengan baik dari tahun 2002 hingga 2016, sebelum majikannya meninggal dan adiknya mengambil alih. Mulai 2016 dia diperlakukan dengan buruk, ”kata Ernawan, Kepala Penempatan Kerja dan Informasi Tenaga Kerja Badan Tenaga Kerja Sragen, Selasa (30/6/2020).
Ernawan juga menambahkan bahwa dirinya mnegetahui kasus ini dari sebuah postingan di media sosial pada hari Jumat.
Saat itu juga dia melaporkan hal tersebut ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), yang kemudian meneruskan informasi tersebut ke Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah. Dia juga memberitahu pejabat desa tempat Surani tinggal beserta keluarganya tentang kasus ini.
Kasus Pengurungan TKI ini langsung ditindak lanjuti oleh KJRI di Arab Saudi. Mereka memastikan terlebih dahulu tentang kabar tersebut.
Setelah dipastikan benar adanya, Surani langsung dievakuasi. KJRI juga melaporkan majikan Surani ke kepolisian setempat. Surani sudah berada di kantor kedutaan pada hari Selasa dan siap untuk dipulangkan ke Indonesia.
Sumber : TV 1NDONESIA, The Jakarta Post, Times Indonesia
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’