Usaha Mikro, Kecil, Menengah atau yang disebut juga dengan UMKM olahan jahe yang dimiliki Supriyatin warga Desa Tambahsari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, justru mendapatkan berkah di saat pandemi Covid-19.
Salah satunya produk yang digandrungi warga masyarakat di tengah wabah corona adalah sirup jahe.
Sejak datangnya pandemi corona awal Tahun 2019, permintaan sirup dengan bahan utama jahe ini terus mengalami peningkatan hingga 500 persen.
Banyak warga masyarakat yang mencari sirup olahan jahe tersebut untuk menjaga stamina dan menambah imunitas tubuh di saat pandemi Covid-19.
Supriyatin pemilik usaha olahan jahe mengaku, kuwalahan melayani pesanan karena terbatasnya bahan dan jumlah karyawan.
Sejak bulan Maret lalu, jumlah permintaan tembus hingga 25 ribu botol olahan sirup jahe perbulan dengan harga yang bervariasi antara 35 hingga 50 ribu rupiah.
Selain sirup, usaha yang dirintis sejak tahun 2015 ini juga membuat inovasi baru dengan membuat jahe gula aren.
Produk UMKM ini telah menyebar di hampir seluruh kota seperti di pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Sumber : KOMPASTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’