Pejabat di kota Yamato, dekat Tokyo, mengusulkan larangan pemakaian ponsel bagi para pejalan kaki. Pasalnya, banyak ditemukan kasus orang bertubrukan atau kecelakaan akibat pandangan pejalan kaki yang terpaku ke ponselnya. Pejabat kota Yamato telah mengajukan usulan kebijakan ini ke Dewan Kota pada Senin (1/6/2020).
“Jumlah orang yang memakai smartphone meningkat pesat dan begitu juga dengan jumlah kecelakaan di daerah padat penduduk,” kata pejabat kota Masaaki Yasumi dikutip dari AFP.
“Kami ingin mencegahnya,” ungkapnya sembari menambahkan jika aturan disahkan akan menjadi larangan pertama di Jepang. Akan tetapi Yasumi mengatakan, tidak akan ada hukuman bagi mereka yang tidak mengindahkan aturan ini.
“Kami harap larangan itu akan meningkatkan kesadaran bahaya,” ujarnya. Poster-poster berisi pesan larangan itu akan dipasang untuk memberitahu warga, yang diharapkan bisa mulai diterapkan bulan depan.
Pada tahun 2014, penelitian dari perusahaan ponsel ternama Jepang, NTT Docomo, memperkirakan bidang pandang rata-para pejalan kaki yang menatap layar smartphone hanya lima persen dari apa yang dilihat mata manusia normalnya.
Riset itu dilakukan melalui simulasi komputer, dengan mengamati apa yang akan terjadi jika 1.500 orang melintasi ramainya persimpangan Shibuya sambil semua melihat ponselnya.
Hasil penelitian menunjukkan dua pertiga penyeberang gagal mencapai titik di seberangnya tanpa insiden. Sebanyak 446 tabrakan orang terjadi, 103 orang terjatuh, dan 21 ponsel terjatuh.
Jumlah kecelakaan antara orang yang memakai ponsel saat mengendarai sepeda dan pejalan kaki juga meningkat di Negeri “Sakura”.
Dilansir dari AFP, dalam beberapa kasus keluarga korban sampai menuntut ganti rugi hingga 100 juta yen (Rp 13,4 miliar).
Sumber : AFP, The Star, Daily Mail
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!