Konsekuensi ekonomi akibat pandemi Corona (COVID-19) mendorong 86 juta anak terperosok ke dalam kemiskinan pada akhir 2020. Perkiraan ini merupakan hasil studi bersama oleh Save the Children dan UNICEF yang dirilis hari Rabu (27/5).
Seperti dilansir AFP, Kamis (28/5/2020) studi itu menjelaskan bahwa pandemi akan membuat jumlah anak-anak yang terkena dampak kemiskinan di seluruh dunia menjadi 672 juta. Ada peningkatan 15 persen dari tahun lalu.
Hampir dua pertiga dari anak-anak itu secara keseluruhan tinggal di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan.
Namun, peningkatan yang didorong oleh pandemi diperkirakan akan terjadi terutama di Eropa dan Asia Tengah. Studi ini didasarkan pada proyeksi Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan data populasi dari sekitar 100 negara.
“Skala dan besarnya kesulitan keuangan di antara keluarga-keluarga mengancam akan menghambat kemajuan bertahun-tahun dalam mengurangi kemiskinan anak dan membuat anak-anak kehilangan layanan esensial,” kata direktur eksekutif UNICEF Henrietta Fore dalam pernyataannya.
Sementara itu, kepala Save the Children Inger Ashing menambahkan, dengan tindakan segera dan tegas, “kita dapat mencegah dan menahan ancaman pandemi yang dihadapi negara-negara termiskin dan beberapa anak yang paling rentan”.
Dia memperingatkan, anak-anak “sangat rentan terhadap kelaparan dan kekurangan gizi dalam waktu singkat – berpotensi mempengaruhi mereka seumur hidup”.
Kedua organisasi menyerukan kepada pemerintah untuk secara cepat memperluas sistem jaminan sosial dan pemberian makan di sekolah untuk membatasi dampak pandemi.
Sumber : WorldVision Aus, AFP, Euronews, Unicef
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!