Lebih dari 3.000 orang dilaporkan terpaksa dievakuasi dari daerah pegunungan di Kota Kaohsiung, wilayah bagian selatan Taiwan pada hari Sabtu (23/05) di tengah kekhawatiran akan terjangan tanah longsor.
Hal ini menyusul hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah Taiwan sejak hari Jumat (22/05) yang menyebabkan banjir juga melanda beberapa kawasan di wilayah bagian selatan Taiwan.
Pada pukul 6 pagi, total sebanyak 3.485 penduduk Kaohsiung telah dievakuasi, termasuk 1.056 orang dari distrik Namaxia.
Sedangkan sebanyak 842 orang yang juga dievakuasi akibat hujan lebat berasal dari dari distrik Liugui dan 758 orang lainnya berasal dari Distrik Taoyuan, menurut Biro Urusan Sipil kota Kaohsiung.
Biro Urusan Sipil kota Kaohsiung telah membentuk unit tanggap bencana untuk menangani kerusakan dan dampak hujan deras yang melanda wilayah tersebut. Pihaknya mengatakan akan menunggu sampai peringatan tanah longsor untuk daerah yang terkena dampak hujan lebat dicabut sebelum menilai apakah aman bagi penduduk yang dievakuasi untuk kembali ke rumah mereka.
Sementara itu, pemerintah Kabupaten Pingtung memperkirakan bahwa kerugian pertanian akibat hujan lebat akan melebihi NT$ 8 juta, setelah kerusakan akibat hujan deras melanda ladang padi, pare dan tanaman loofah milik petani lokal di daerah tersebut.
Cuaca ekstrem juga menyebabkan sekitar 5.000 warga yang bermukim di Pingtung kehilangan pasokan listrik pada hari Jumat (22/05), yang menurut perusahaan listrik Taiwan.
Namun pada pagi hari Sabtu (23/05), pasokan daya ke rumah-rumah warga di Pingtung akhirnya berhasil dipulihkan dan kembali normal.
Otoritas kota Pingtung melaporkan beberapa kawasan juga terendam banjir akibat curah hujan yang meningkat pesat, yang menjadi akumulasi curah hujan tertinggi di Taiwan.
Beberapa lokasi di Pingtung mencatat lebih dari 600 milimeter (mm) genangan air hujan pada hari Jumat (22/05).
Sedangkan di Kotapraja Chunri di kabupaten Pingtung mencatat lebih dari 900 mm curah hujan selama tiga hari, sejak hari Kamis, yang menjadi rekor curah hujan tertinggi di Taiwan, menurut Biro Cuaca Pusat Taiwan.
Sebanyak 14 lokasi di Pingtung termasuk empat kota dan 10 desa hingga hari Sabtu tetap berada di zona peringatan merah untuk bahaya tanah longsor, yang dikeluarkan oleh Biro Konservasi Tanah dan Air Taiwan akibat tingginya curah hujan yang melanda kawasan tersebut.
Secara keseluruhan, sebanyak 245 lokasi di kabupaten Nantou, Pingtung, Chiayi dan Kaohsiung mengeluarkan peringatan kuning untuk bahaya tanah longsor akibat tingginya curah hujan di daerah tersebut.
Dalam hal dampak lalu lintas, sebagian jalan raya Lintas Pulau Selatan Taiwan antara Liyuan dan Xiangyang tetap ditutup pada hari Sabtu (23/05) karena longsor yang menutupi akses jalan.
Akan tetapi akses jalan raya Lintas Pulau Selatan Taiwan antara Liyuan dan Xiangyang dibuka kembali pada hari Minggu (24/05) pagi, usai pembersihan ruas jalan yang terdampak longsor, menurut Direktorat Jenderal Bina Marga setempat.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, UDNNews, Apple Daily
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan