Bagi para pengunjung dengan urusan bisnis dari negara-negara dengan risiko virus corona yang lebih rendah akan dikenai aturan karantina yang lebih pendek dari biasanya ketika masuk ke wilayah Taiwan.
Hal ini senada dengan kebijakan dari Menteri Urusan Perhubungan Taiwan, Lin Chia-lung yang telah mengemukakan 3 tahap pelonggaran kontrol perbatasan terkait kondisi pandemi corona di Taiwan yang mulai mereda.
Bagi sejumlah warga asing yang mengunjungi Taiwan untuk tujuan bisnis dan untuk kunjungan jangka pendek akan ditempatkan di bawah karantina selama 5 hingga 10, lebih singkat dibandingkan aturan karantina selama 14 hari yang diwajibkan bagi pengunjung yang masuk ke Taiwan di tengah wabah corona.
Menurut laporan media CNANews, jumlah masa karantina yang dijalani oleh pengunjung tersebut akan bergantung pada kondisi pandemi corona di negara keberangkatan mereka.
Bagi para pelancong yang datang dari negara-negara “berisiko sangat rendah” seperti Selandia Baru, mereka akan dikarantina selama lima hari.
Mereka kemudian akan menjalani tes corona dan akan dibebaskan jika mereka dinyatakan negatif COVID-19, menurut Chuang Jen-hsiang, juru bicara Pusat Penanggulangan Wabah Penyakit (CECC) Taiwan.
Bagi wisatawan yang datang dari negara “berisiko rendah” akan diisolasi selama sepuluh hari sebelum menjalani pengujian COVID-19, setelah itu mereka akan dibebaskan, tergantung pada hasilnya pengujian akhir untuk wabah corona di hari terakhir masa karantina mereka.
Pengunjung akan menanggung biaya pengujian dan diminta untuk memantau sendiri kesehatan mereka selama 21 hari setelah mereka bebas dari masa karantina wajib.
Sementara bagi pengunjung yang merencanakan untuk tinggal dalam jangka panjang di Taiwan masih akan dikenakan karantina wajib selama 14 hari dan pengunjung dari daerah berisiko tinggi wabah corona masih akan dilarang memasuki negeri Formosa sebagai upaya menangkal penyebaran wabah COVID-19 di Taiwan.
Penunjukan tingkat risiko akan didasarkan pada kriteria seperti rasio kasus yang dikonfirmasi dengan total kasus suatu negara dalam periode waktu tertentu, menurut Chen Shih-chun, kepala CECC Taiwan. Rincian skema ini akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Otoritas Taiwan telah bekerja sama dengan Universitas Stanford di Amerika Serikat (AS) untuk menyusun persyaratan isolasi sesingkat mungkin bagi para pengunjung, yang akan memberikan solusi terbaru untuk memulihkan sektor pariwisata internasional.
Kolaborasi ini melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Stanford yang mengirim 500 orang dari San Francisco ke Taipei, tempat mereka akan menjalani pengujian setiap dua hari dalam periode karantina selama 14 hari.
Sumber : CTITV NEWS, CNANews, Yahoo News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan