Peneliti Taiwan telah mengembangkan sistem baru untuk penanganan pasien yang terinfeksi wabah virus corona asal Wuhan, China (COVID-19).
Dalam demo sistem baru tersebut menunjukkan bahwa akan memungkinkan bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk memantau kesehatan pasien rumah sakit dengan penyakit yang sangat menular seperti virus corona dari jarak jauh.
Teknologi ini, dikembangkan oleh Institut Penelitian Teknologi Industri (ITRI) dan Rumah Sakit Universitas Medis Taipei (TMUH), dirancang untuk efisiensi yang lebih besar dan risiko yang lebih kecil di antara para dokter dan perawat yang merawat pasien dengan penyakit menular seperti COVID-19, menurut Cheng Jen-chieh, direktur Pusat Teknologi Sistem Layanan ITRI, mengatakan selama demonstrasi sistem tersebut di TMUH.
Sistem ini bekerja dengan menggunakan kamera dan sensor inframerah untuk memantau perubahan warna pada kapiler wajah pasien dan gerakan dada mereka saat bernafas, kata Cheng.
Menggunakan algoritma kecerdasan buatan, sistem itu mengkonversi data untuk memberikan pembacaan dari denyut jantung pasien, laju pernapasan dan suhu tubuh pasien, kata Cheng.
Tanda-tanda vital tersebut kemudian ditransmisikan ke papan tulis elektronik di ruang perawat dan memberi tahu mereka jika ada perubahan pada kondisi pasien, kata Cheng.
Jika ada kelainan yang terdeteksi, dokter dan petugas kesehatan lainnya dapat menggunakan fitur panggilan konferensi seperti video call untuk berkonsultasi dengan pasien, kata Cheng.
Pasien, sementara itu, dapat mengakses data vital mereka secara terkini melalui aplikasi ponsel, menurut ITRI.
Dengan membuat proses pemantauan bebas kontak, tenaga profesional medis rumah sakit akan dapat bekerja lebih efisien dan secara signifikan mengurangi risiko terkena penyakit yang sangat menular, menurut Wakil Presiden Eksekutif ITRI, Chang Pei-zen.
Saat ini, petugas layanan kesehatan rumah sakit memasuki ruang karantina COVID-19 pasien 12-15 kali dalam sehari, kata Chang.
Setiap kali memasuki ruang karantina COVID-19, anggota staf medis harus mengenakan alat pelindung, yang prosesnya memakan waktu sekitar 20 menit, dan saat meninggalkan ruangan, mereka harus dengan hati-hati melepas dan membuang peralatan pelindung tersebut, kata Chang.
Sistem perawatan jarak jauh yang dirancang oleh ITRI, TMUH dan empat perusahaan swasta lainnya ini telah dipasang di TMUH, tetapi tidak ada rincian yang tersedia tentang seberapa luas sistem pemantauan jarak jauh itu akan digunakan di rumah sakit lainnya di Taiwan.
Sumber : 三立iNEWS, CNANews
Berita Terkait
Ini Tata Cara Registrasi IMEI Untuk Ponsel Yang Dibeli di Taiwan dan Hendak Diaktifkan di Indonesia
Viral, Twit Putar Lagu Stray Kids “Miroh” Bisa Perbaiki Speaker HP Kemasukan Air, Benarkah?
Filter Anime TikTok Bisa ‘Foto Hantu’, Ini Kata Pakar